Mohon tunggu...
Dee Daveenaar
Dee Daveenaar Mohon Tunggu... Administrasi - Digital Mom - Online Shop, Blogger, Financial Planner

Tuhan yang kami sebut dengan berbagai nama, dan kami sembah dengan berbagai cara, jauhkanlah kami dari sifat saling melecehkan. Amin.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sopir Taksi Online Itu Ternyata "Crazy Rich Boy"

24 September 2018   16:27 Diperbarui: 24 September 2018   16:33 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi gaes, gegara handai taulan pada ngajakin nonton film Crazy Rich Asian trus sepanjang timelines kok jadi mengaitkannya dengan Orang Kaya Lama yang dianggap lebih rendah hati dibanding Orang Kaya Baru,  jadi pingin cerita pengalaman ketemu real people nya. Saya rasa bolehlah orang ini disebut Crazy Rich Boy. Yup ini cerita tentang horang muda yang tajir melintir.

Ceritanya hari menjelang siang saat saya order takol (taksi online) secara Jekardah 41 padahal harus ke kurir ngantar bakulan online. Baru juga enter dah ada yg response, pas dilihat, huwaaat mobil keyen?

Liat nama drivernya kek kids zaman now...

Pas tuh mobil sampe dan supir menyapa setelah menurun kaca jendela, sesuai bayangan saya, Cica (Cina cakep macem Jojo) so gak keberatan dong duduk samping pak supir yang sedang bekerja, mengendarai mobilnya setelah meletakkan barang bawaan yang seabrek ke bangku tengah


Saya sapa, "Kamu masih muda banget ya."
Iya bu, saya 21 mahasiswa Trisakti...

Gantian dia nanya, "Barangnya banyak Bu."

Iya, saya Online Shop. Abis ke Bank langsung ke Ekspedisi sebelah Bank.

"Bentuknya sama, 1 item ya?" Lanjutnya         


Iya, nih seperti ini....seraya nunjukin futu dari smartphone saya.

.
"Bagus bu, unik. Ambil dimana? Dah dikasih buble wrap?"

Saya jelaskan supplier yang berkantor di Emporium Mall, Jakarta Barat.

"Kok belum pernah tahu perusahaan itu ya Bu. Padahal rumah saya dekat situ," Ujarnya setengah ga yakin.

Dia nunduk sebentar, lalu jebret nunjukin smartphonenya, "Oh iya nih alamat lengkapnya" Rupanya dia penasaran dan cek langsung. "Kayaknya nih baru ya Bu."

Iya, belum ada applikasinya juga, Jawab saya.

Jadi deh kita ngomongin Online  Shop. Termasuk juga dia sarankan tempat yang jualan Bubble Wrap murah.  Obrolan makin lancar karena saya pernah kerja di kawasan  Jakarta Barat jadi tahu letak beberapa tempat yang hip di sana, juga rumahnya yang di kawasan elite Jakarta Barat.

"Bu, teman saya lagi pusing. Dia kan bikin cafe ber 9. Masing-masing setor 1 Milyar."

Terus pusing knapa? Cafenya ga laku?.

"Laku Bu, itu cafe miras dengan hidangan ringan seperti fries dan lain lain. Masalahnya, 8 partner tuh selalu ada ide pengembangan yang cemerlang. Sementara yg satu ini ga punya ide apa-apa."

Saya rada curiga mencerna ceritanya dan dengan tajam memandangnya,

 Itu temanmu atau kamu sendiri? Kok Ibu rada curiga ya?

Dia tertawa kecut, "Iya bu, saya si partner stress itu."

Dilanjutkan menyebut nama cafe yang terletak di Jakarta Barat

Lah, cafenya berbadan hukum PT (Perseroan Terbatas).?

Dia menganggukan kepalanya. "Memang kenapa Bu?"

Kalau Cafenya berbadan hukum PT artinya para share holders bertanggung jawab sesuai modal yang disetornya. Pengurus dari perusahaan adalah orang-orang yang ditunjuk oleh RUPS ( Rapat Umum Pemegang Saham ), Jelas saya.

Para pengurus seperti direktur itu bisa saja orang profesional atau pemegang saham, tanggung jawabnya di atur dalam Anggaran Dasar PT. Nah tidak ada kewajiban kamu untuk ikutan brain stormingide-ide pengembangan Cafe. Lagian kalau dibayangin sembilan orang pada heboh kasih ide, apa ga malah riweh?, Jelas saya.

Saya punya kenalan yang partneran bikin resto Pandang. Karena dia yang masak dan dia yang urus manajemen resto, dia dapat bayaran dari tugas-tugasnya itu. Partner yang lain yang ga kerja di resto dapatnya dari pembagian keuntungan, Lanjut saya.

"Bener juga sih yang Ibu katakan, kemarin-kemarin saya malu, teman-teman dah sama-sama setor 1 Milyar tapi masih setor ide, sementara saya no idea. Saya jadi seperti sleeping partner," Jawabnya.

Sembari bicara gantian saya cek cafe nya melalui Google, Fuiiih nge-hips juga tuh cafe.

Terus sekarang masih merasa jadi sleeping partner?

"Ngga lah Bu, lega saya. Makasih banyak Bu"

Saya penasaran bagaimana anak muda 21 tahun sudah kepikiran buat bisnis minuman keras, memang kami beda budaya makanya jadi ingin tahu pola berpikirnya.

Biasanya orang bikin usaha karena memiliki kesukaan pribadi dengan benda atau service yang dijual. Kamu suka minum-minum, Tanya saya.

"Saya palingan minum kalau Tahun Baruan bu. Saya tertarik sama prospek keuntungannya, Bu." Jelasnya.

Saya jadi ingin eksplore masalah decision making dari orangtuanya, bagaimana mungkin bisa mempercayakan uang sebanyak itu pada anaknya yang masih sangat muda.

Jadi kamu bikin semacam business proposal gitu ke ortu, lantas ada sesi tanya jawab dan di approve?, Saya nanya.

"Engga gitu bu, papa taruh dana sekian M untuk keperluan anak-anaknya di suatu rekening yang dipegang Personal Assistant nya. Nah anak-anaknya yang sudah 17 tahun ke atas boleh pakai.Saya cukup bilang ke PA nya aja. Papa jarang di Jakarta, keliling Indonesia periksain pabrik-pabriknya." Jelasnya

Gleek, jadi inget teman-teman yang businessnya dah jalan tapi perlu tambahan modal. Carinya susah banget.Nih anak tinggal bilang ke PA bapaknya, yeah nasib orang memang beda-beda ya.

Terus punya bisnis segitu prospektifnya kok masih narik taksi online?

Dia ketawa, "Lumayan Bu, biar gak kelayapan ga jelas gitu. Dengan pergi ke wilayah-wilayah lain dari Jakarta, seperti refreshing gitu."

Wah jadi inget ma supir takol lain yang ngeluh kecapekan narik taksi di tengah kemacetan Jakarta. But somehow malah salut ma anak ini, punya duit banyak, punya bisnis yang prospektif tapi masih mau narik Taksi Online.

Well, terus terang I think I am lucky enough having some chat with this young man. We could learn from other life isn't it.

Akhirnya pas sampai tempat tujuan, secara otomatis karena sudah kebiasaan,  saya kasih tips Rp. 5 ribu biarpun tahu dia horang kayah. Betapa kagetnya saya saat dia berkali-kali mengucapkan terimakasih.

sumber: Viki.com
sumber: Viki.com
"Bu, nomor saya disimpan ya. Kalau Ibu perlu diantar-antar sama saya pas dekat rumah Ibu, pasti saya anterin deh."

Hoi, itu kan kemungkinannya cuma satu  berbanding seribu, Jawab saya sambil ketawa. Dan dengan ceria anak ini melambaikan tangannya.

Pas sampe rumah, bebenah dan nyalain TV. Lihat Liliana Tanoe istri dari Boss MNC Group sedang meresmikan toko berlian salah satu anaknya. Pas diwawancara, Liliana dengan merendah mengatakan, "Ini bukan toko pribadi anak saya kok,. Ini toko patungan."

Then I remember the young taxi driver  whom I met several hour ago.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun