Mohon tunggu...
Dee Daveenaar
Dee Daveenaar Mohon Tunggu... Administrasi - Digital Mom - Online Shop, Blogger, Financial Planner

Tuhan yang kami sebut dengan berbagai nama, dan kami sembah dengan berbagai cara, jauhkanlah kami dari sifat saling melecehkan. Amin.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

[Resolusi Kocak 2017] Memulai Bisnis Kuliner Bersama Chef Icikiwir

31 Januari 2017   20:02 Diperbarui: 31 Januari 2017   20:20 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
akun pinterest Reza Rahadian

Karena sehari sebelumnya seorang teman menyampaikan kekaguman pada anak muda yang berani keluar dari pekerjaan sebab membela prinsipnya, jadi kudiamkan saja  kegalauannya itu. Malah kualihkan pembicaraan pada beberapa menu yang sedang  dipersiapkan untuk bisnis. Dengan cepat dia menyarankan alternatif  bagian lain dari sapi yang tak pernah terpikirkan sebelumnya padahal bisa menghematkan biaya produksi sampai Rp. 700.-/ potong dengan kata lain bisa menambah keuntungan sejumlah angka tersebut. Ilmu mengolah makanan banyak dibagikan padaku.

Keesokan harinya kami bertemu lagi dan kali ini dia jauh lebih rapih karena sudah potong rambut dan cukur jambangnya….duh sebenarnya sayang sebab dia lebih tampan jika berantakan. Besok lusa ketemu lagi malah pake kemeja batik casual….huuuah nih orang kenapa…bikin GR aja?  Hari Sabtu biasanya bocah-bocah main game di warnet dan dengan telaten dia mengajari Boboho yang duduk di sebelahku. Oh yes boleh dong merasa sedikit ke GR an……buat mom yang sudah STW tetiba mendapat perhatian dari seorang anak muda ganteng pastinya bikin seneng juga. Walaupun kesenangan yang terkendali. Ya iyalah…..apa kata dunia, emak-emak vs brondong.

Makin hari kami makin dekat, kedekatan yang sangat bermanfaat bagi kegiatan kulinerku namun berbahaya bagi stabilitas hati…..LOL. Bahkan ketika dia memilih tempat duduk membelakangiku, sesekali masih memberikan komentar pada apa yang kulakukan. Memang perhatiannya sudah tidak ditutupi lagi. Perempuan mana yang tidak tersanjung, sepertinya takluk tinggal menunggu waktu……tuink-tuink ini tidak boleh terjadi. Untungnya terjadi suatu peristiwa tak sengaja yang mampu menstabilkan gejolak hati ini…..

Hari itu dia memilih duduk di sebelahku dan membuatku grogi hingga menjatuhkan USB yang akan kupasang. Mau tidak mau aku harus menunduk ke lantai untuk mengambilnya dan terjadilah momen of truth itu…..ketika aku mencium bau apek dari kakinya. Semacam bau jempol gitu….hari itu dia mengenakkan sneaker merah senada dengan hoodienya tak lupa paduan celana jeans belelnya. OMG lelaki tampan yang tidak bisa menjaga kebersihan dirinya…..aku jadi senyum-senyum sendiri…lucu juga nih.

Keesokan harinya di tempat biasa lagi-lagi kami bertemu, kutanyakan beberapa olahan kuliner lain. DIa menjelaskan dengan tenang namun ketika kulihat wajahnya yang berminyak serta rambut berantakannya, spontan tanpa bisa ditahan aku bertanya, “Hmmm kesini belum mandi ya?”

Dia senyum-senyum membenarkan sembari berkilah, “Takut ga ketemu ma mommy yang ini.”

Salah tingkah mode on mendengar jawabannya namun dalam hati saja, teteup di permukaan menampilkan wajah tenang. Memang aku mulai mengatur waktu kedatangan ke warnet biar tak bertemu sang Chef.

“Besok kalau ke sini mandi dulu ya, “ pesanku sembari senyum-senyum.

Dengan cuek dia hanya mengangkat sebelah alisnya.

Arie dan yang lain kemudian mengajaknya main game, diapun dengan semangat bermain. Biasanya mereka bermain dengan kompak tapi hari ini dia merasa tidak dibela sehingga akhirnya kalah. Kekalahan tanpa pembelaan yang menyulut amarahnya, dibantingnya keyboard dan ditinggalkannya teman-temannya yang terbengong melihat reaksinya. Fix nih lelaki tampan memang baper.

Keesokan harinya dengan wajah datar dia datang dan duduk di sebelahku dan bercerita tentang keluarganya. Entah kenapa jadi seterbuka itu, aku memilih untuk menyimak saja.Namun tetap kunasehati supaya menahan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun