Perusahaan ini mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992 dengan nama PT Asuransi Jiwa Sedaya. Nama PT Commonwealth Life diperkenalkan pertama kali pada tahun 2007. Saat ini saham terbesar Commlife dimiliki oleh Commonwealth Bank of Australia (CB) Group sebesar 80% dan 20% oleh PT Gala Arta Jaya. CBA adalah salah satu penyedia jasa keuangan terkemuka yang menguasai industry perbankan dan asuransi di Australia. CBA sendiri berasal dari CommInsure di Australia dan Sovereign di New Zealand yang merupakan perusahaan terkemuka di masing-masing Negara.
Di Indonesia. performance keuangan Commonwealth Life telah berhasil mengalami banyak peningkatan pada Laporan Keuangan 2014.Sepanjang tahun 2014, Commonwealth Life, berhasil meningkatkan aset Perusahaan. Aset Commonwealth Life bertumbuh 21% menjadi Rp 6,9 triliun dibandingkan tahun sebelumnya dengan tingkat solvabilitas (Risk Based Capital) sebesar 1,073 %, yang jauh diatas tingkat solvabilitas yang diharuskan yaitu sebesar 120%
Investra Titanium
Investra Titanium diciptakan Commlife dengan proporsi yang berbeda dengan Unit Link yang sudah beredar di pasaran selama ini dimana umumnya proporsi tahun pertama hingga tahun ke tiga adalah untuk akuisisi asuransi sehingga nasabah tidak akan memiliki nilai tunai dari Unit Linknya dari tahun I hingga tahun III. Akibatnya dana yang tersimpan jelas lebih sedikit dibandingkan harapan para nasabah.
Investra Titanium sejak tahun I sudah mengalokasi dana nasabah ke dalam porsi investasi dengan proporsi dibandingkan porsi akuisisi asuransi sebagai berikut:
Tahun I 50% investasi : 50% akuisisi asuransi
Tahun II 80% investasi : 20% akuisisi asuransi
Tahun III 100% investasi : 0% akuisisi asuransi
Ada 8 racikan Unit Link yang dimiliki CommLife bevariasi dari yang konservatif hingga yang sangat progresif. Jangan mata gelap mengambil yang returnnya paling tinggi ya, ingat dalam berinvestasi ada jargon “hingh risk high return.” 8 racikan unit link ini berdasarkan kerjasama dengan beberapa Manajer Investasi professional yang track recordnya sudah dikenal semisal Schroeder, Panin Asset Manajemen, PNB Paribas, FSII dan Ashmore. Tapi ga usah bingung juga memilih juga sih soalnya agen Commlife akan membantu kita. Selain itu mereka dibekali Lembar OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk menganalisa profile resiko para calon nasabah. Ada 8 pertanyaan yang masing-masing memilik 4 pilihan. Isilah sesuai kondisi kita sebenarnya sebab dari sini bisa dideteksi profile resiko kita.
Nah sudah beres kan dengan masalah pilihan penempatannya?
Penalty