Mohon tunggu...
David Bekam
David Bekam Mohon Tunggu... Konsultan - Inovator yg hidup dengan inovasinya

Inovasi membuat yg tidak mungkin menjadi mungkin www.nzpro.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mengatur Pola Tanam, Solusi Menguntungkan Petani

4 Agustus 2016   01:28 Diperbarui: 4 Agustus 2016   14:21 1285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mendampingi penduduk asli Merauke bertaman padi

Tanam serentak, panen serentak, harga terjun bebas

Dengan kemajuan teknologi pertanian, seharusnya pola bertanam serentak sudah harus di tinggalkan, digantikan bertanam dengan pola bertahap, berkesinambungan, maka efisiensi akan didapat, ketersediaan benih unggul bisa di atur secara bertahap, stok pupuk selalu tersedia, penggunaan pestisida juga bisa disiapkan dengan terencana.

Kebutuhan air juga bisa lebih efisien, tenaga kerja tanam tidak pernah berhenti bekerja, sepanjang tahun selalu bertanam, sehingga upah borongan bisa di tekan, karena selama ini dengan pola bertanam secara serentak, saat musim tanam sulit mencari tenaga tanam, saat semua lahan sudah tertanam, mereka menganggur, sehingga upah borongan biasanya menjadi mahal karena diperhitungkan juga  saat menganggur, permintaan saprodi (Benih, pupuk, pestisida) sangat tinggi.

Kalaupun ada, harganya ikut naik, saat panen raya tiba, giliran harga yang terjun bebas, maka bertani menjadi tidak menguntungkan bagi petani kecil, yang untung adalah tengkulak yang berani memberi pinjaman saat musim tanam, dan membeli dengan harga murah saat musim panen tiba, buat petani, mereka para tengkulak masih dibutuhkan karena peranan Pemerintah belum bisa menggantikan peran dari tengkulak ini.

Pola tanam bertahap

Pola tanam bertahap bisa menjadi solusi bagi petani karena saat panen harga akan stabil, pemasukan uang bisa diatur sesuai kebutuhan, bisa harian, bisa mingguan atau bulanan, petani harusnya makmur sejahtera, karena jasa mereka juga kita bisa makan setiap hari.

Ilmu “katanya”

Umumnya petani bila di ajak bertanam padi secara bertahap selalu kuatir “katanya” sulit memutus mata rantai penyakit, semua masih “katanya” tetapi belum pernah mencobanya, saya pernah melakukan penanaman jagung manis di lahan yang sama secara terus menerus sebanyak 7 kali musim tanam, engga masalah, jadi “katanya” itu hanya dijadikan alasan pembenaran saja, karena memang belum di coba pola bertanam bertahap ini.

Pendampingan Solusi nya

Semua harus di coba, kendala pasti ada, bila ada masalah langsung bisa di bahas dan dicari solusinya tenaga pendamping petani sudah menjadi keharusan, siapa tenaga pendamping petani? ya petani itu sendiri, yang sebelumnya di dampingi tenaga pendamping yang mendampingi selama masa tanam semusim.

Mereka mendampingi setiap hari, mengenalkan tanaman dengan lebih detail, melihat langsung tampilan fisik tanaman, dari pertumbuhan akar, daun, malai, kekurangan pupuk, sampai serangan hama penyakit bisa diatasi sedari awal serangan.

Semuanya diamati setiap hari, sehingga petani menjadi ahli bertanam padi dan saat mereka sudah berhasil, mereka juga siap menjadi tenaga pendamping di Desa lainnya, demikian seterusnya maka tidak lah sulit membangun kemandirian petani dengan pola pendampingan ini.

Bukti keberhasilan pendampingan menanam padi

mendampingi penduduk asli Merauke bertaman padi
mendampingi penduduk asli Merauke bertaman padi
mengajak anak anak suku Marind Merauke bertanam padi
mengajak anak anak suku Marind Merauke bertanam padi
Bupati Merauke siap panen padi perdana yang ditanam penduduk asli dengan hasil panen 8 - 12 ton / hektar
Bupati Merauke siap panen padi perdana yang ditanam penduduk asli dengan hasil panen 8 - 12 ton / hektar
Tahun 2008, Saya membentuk tim petani ahli untuk mendampingi penduduk asli Merauke mengajari bertanam padi, dalam 4 bulan  berhasil panen dengan panen 8 – 12 ton per-hektar.
mendampingi petani Tondano menanam padi Jajar Legowo single row 40 x 20
mendampingi petani Tondano menanam padi Jajar Legowo single row 40 x 20
bibit siap tanam umur 19 hari sudah 4 anakan, di pegang Bupati Minahasa Bp Vreeke Runtu
bibit siap tanam umur 19 hari sudah 4 anakan, di pegang Bupati Minahasa Bp Vreeke Runtu
Petani ahli Pak Bibit dan Pak Nari di tengah tanaman padi panen 13 ton / hektar
Petani ahli Pak Bibit dan Pak Nari di tengah tanaman padi panen 13 ton / hektar
Pak Bupati Panen Padi yang di tanam hasil pendampingan team inovasi
Pak Bupati Panen Padi yang di tanam hasil pendampingan team inovasi
Tahun 2011, Petani ahli yang sama mendampingi petani padi di Pesisir Danau Tondano Minahasa, berhasil panen 13  ton / hektar
menanam jajar legowo single row 40 x 20 , didampingi petani ahli Bp Bibit dan Bp Nari dari team inovasi
menanam jajar legowo single row 40 x 20 , didampingi petani ahli Bp Bibit dan Bp Nari dari team inovasi
panen padi oleh Sri Sultan Hamengkubuana, dengan Wamentan ,bupati dan ketua Yayasan Sahabat Setia Jogyakarta
panen padi oleh Sri Sultan Hamengkubuana, dengan Wamentan ,bupati dan ketua Yayasan Sahabat Setia Jogyakarta
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tahun 2012, Petani ahli yang sama mendamping petani di desa Ciren Kabupaten Bantul di sponsori oleh Yayasan Sahabat Setia Jogyakarta, menanam padi dengan hasil panen 12 ton / hektar, di panen oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuana.

Dengan 3 bukti ini saya berkeyakinan, untuk mensejahterakan petani tanaman pangan tidaklah sulit, yang sulit adalah merubah mindset dari Aparatur Pemerintah Daerah yang sulit berubah, jadi bila ingin menaikan produksi tanaman pangan dan menjaga harga tetap stabil, langkah-langkah tepat harus di lakukan yaitu :

  • Mengatur pola tanam bertahap, saat panen tidak serentak, membuat harga nya menjadi stabil.
  • Mempersiapkan tenaga pendamping yang mengerti budidaya secara tuntas, mendampingi petani satu desa selama semusim tanam, dan tinggal bersama-sama mereka, sehingga budidaya intensif bisa dikerjakan dengan baik.
  • Memilih komoditas unggul dan unik, sehingga bisa mendapatkan nilai tambah untuk semua pihak dari petani sampai konsumen semuanya untung.

Inovasi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin. Salam inovasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun