Mohon tunggu...
David Bekam
David Bekam Mohon Tunggu... Konsultan - Inovator yg hidup dengan inovasinya

Inovasi membuat yg tidak mungkin menjadi mungkin www.nzpro.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tutorial  Cara Tanam Padi Produksi Tinggi

1 Desember 2015   00:29 Diperbarui: 1 Desember 2015   22:26 12504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

saya ikut memberi contoh pola tanam jajar legowo, lokasi Tondano Minahasa th 2011

Pada artikel sebelumnya saya menceritakan tentang pengalaman saya membuat model pendampingan pola bertanam padi secara bioteknologi Tetes Inovasi saya, berhubung semua modal kerja dan ide adalah hasil dari pemikiran saya sendiri, sementara banyak perusahaan benih, Pestisida, pupuk kimia yang hanya ingin ikutan saja tanpa berani investasi pola pendampingan, sehingga sebagai seorang inovator saya berani mengambil semua resiko, dan sebagai upahnya, saya berani membuat artikel –artikel inovasi yang tentunya semua menggunakan inovasi racikan saya sendiri.

Persiapan lahan

Pematang sawah harus diperbaiki, usahakan jangan ada tanggul yang rusak, pintu masuk dan keluar air harus di perhatikan agar alirannya selalu lancar, supaya sawah tetangga juga bisa mendapat aliran air, sehingga tanaman padi mendapat cukup air selama budidaya berlangsung, ingat padi bukanlah tanaman air, tetapi dalam tiap tahapan pertumbuhannya padi membutuhkan air, sehingga bila sampai kekeringan air maka akan berpengaruh terhadap produksi panen, setelah tanggul dan aliran air aman, maka pemupukan dasar dengan pupuk kandang penting dilakukan, untuk lahan sawah yang sudah lama tidak menggunakan pupuk kandang, maka saya sarankan untuk memakai dosis 200 gr permeter atau 2 ton / hektar, kalau kompos biayanya mahal, maka pupuk kandang bisa dipergunakan langsung dengan cara di tebar merata lalu di semprot dengan Biotetes sebanyak 5 botol per hektar, biasanya per hektar membutuhkan pencampuran air untuk semprot merata sebanyak 400 liter air, bila satu tangki sprayer isi 14 liter, maka dibutuhkan 28 kali pengisian, 1 tangki memerlukan 1,7 ml atau 34 tetes biotetes, aplikasi boleh dicampur dengan pestisida kimia, agar efisiensi biaya tenaga kerja, setelah selesai penyemprotan masukan air ke dalam sawah dengan ketinggian air 3 – 5 cm, lalu dibajak kasar agar proses dekomposisi bisa berjalan bagus, diamkan 2 minggu sampai sawah siap ditanami.

Masukan air dari saluran air untuk mencetak sawah baru, lokasi Distrik Wapeko Merauke th 2008

Bajak cetak sawah baru, lokasi Distrik Wapeko Kabupaten Merauke th 2008

Persiapan pembenihan

Pilih benih padi yang disukai berasnya, biasanya tiap daerah mempunyai benih unggul sendiri, saya sarankan menanam benih padi yang sudah familiar ditanam petani, kebutuhan benih padi 11 – 13 kg saja, karena saya akan menanam pola jajar legowo  , dengan benih padi 1 batang saja, umur tanam biasanya 17 - 20 hari setelah tanam ( Hst ), pola pembibitan dilakukan seperti biasa, yang membedakan adalah penggunaan Biotetes dengan dosis 2 ml / tangki sprayer 14 liter, 1 kali di saat persiapan lahan, 5 kali semprot disaat benih padi mulai tumbuh lakukan setiap 3 hari sekali, saat perendaman benih padi didalam baskom besar, berikan Biotetes sebanyak 2 ml + 13 kg benih padi + air secukupnya sampai terendam sepenuhnya, diamkan 24 jam, bila benih padi sudah keluar titik akar, maka benih padi bisa ditabur tipis di tempat pembenihan.

Persiapan pembenihan padi, bedengan dibuat serapih mungkin, lokasi Distrik Wapeko Kabupaten Merauke tahun 2008.

Tabur benih padi, lalu ditutup abu sekam bakar dengan merata, lokasi Distrik Wapeko Kabupaten Merauke tahun 2008.

Benih umur 10 Hst penyemprotan Biotetes tiap 3 hari sekali 2 ml / tangki, lokasi Distrik Wapeko Kabupaten Merauke.

Umur benih padi 19 hari sudah siap ditanam, lokas Distrik Wapeko Kabupaten Merauke tahun 2008.

Penanaman Bibit padi anti stress

 

Dengan aplikasi Biotetes saat dipersemaian benih, maka bibit padi tidak mengalami fase stress, padi langsung bisa tumbuh, biasanya saat umur benih 19 Hst sudah keluar 4 anakan, sehingga terlihat langsung rimbun.

anak -anak Papua diajari menanam padi.

 

kepala Dinas Pertanian Prop DIY juga belajar menanam padi, lokasi Ds Ciren Bantul Prop DIY th 2012

 

tanaman padi langsung tumbuh tanpa stress.

Pemeliharaan dan pemupukan

Pemupukan susulan diberikan 3 kali , diumur 21 Hst dengan komposisi pupuk Majemuk NPK sebanyak 200 kg + urea 100 kg, sebelum di tabur sebaiknya di campur dulu, sehingga saat menabur pupuk sudah teraduk rata, saya terapkan pola pemupukan lengkap, antara pupuk kandang + pupuk kimia, karena untuk mengalihkan petani ke pertanian organic bukan perkara mudah, sehingga focus saya bagaimana meningkatkan produksi dulu, bagaimana petani untung dulu, yang terpenting dengan pola ini tanah yang kurang subur menjadi subur dan yang subur akan bertambah subur.

Pemupukan susulan ke 2 umur 30 Hst dengan kombinasi Pupuk NPK 200 kg + Urea 50 Kg + KCL 50 kg, dan pemupukan susulan ke 3 saat padi sudah keluar malai di umur 52 Hst dengan komposisi pupuk NPK 100 kg + Urea 100 kg + KCL 100 kg, pupuk KCL dipergunakan agar pengisian bulir padi bisa optimal dan batang padi tidak mudah patah, tetap tetap lentur saat malai sarat bulir padi, penggunaan Phospat pada pupuk NPK agar perakaran nya kuat dan mampu menyerap makanan dengan optimal untuk di salurkan ke daun yang hijau karena dapat nutrisi dari Urea, sehingga pola pemupukan ini saya sebut pola pemupukan berimbang ( tiap daerah biasanya berbeda penggunaan pupuk kimianya tergantung dari kesuburan lahan dan pola pertumbuhan tanaman ).

Aplikasi Biotetes untuk 1 hektar membutuhkan 5 botol / aplikasi setiap 2 minggu sekali, umur 14 Hst, 28 Hst, 42 Hst dan terakhir 56 Hst, aplikasi boleh dicampur dengan pestisida kimia untuk efisiensi tenaga kerja.

pupuk NPK + Urea + nematisida + fungisida, dicampur 1 kali sebelum di tebar, untuk menghemat biaya tenaga kerja.

penyemprotan Biotetes dan Pestisida umur 14 HST.

 

sebelum pemupukan susulan 1 , gulma harus di siangi dulu agar tidak ikut menyerap pupuk, umur 20 HST.

pupuk susulan 1 umur 21 Hst.

pemupukan susulan ke 2 umur 31 HST

umur 49 Hst padi mulai keluar Malai.

anakan produkti 25 - 30 anakan perrumpun padi.

jumlah bulir padi 250 -300 bulir permalai
umur 75 Hst bulir padi mulai menguning tapi daun bendera tetap hijau, burung tidak suka makan padi ini, sehingga engga perlu keluar biaya dan tenaga untuk usir burung.

umur 87 Hst, padi sudah bernas dan mulai menguning, tetapi daun bendera masih hijau masih siap mengisi bulir padi yang masih belum berisi.

hamparan tanaman padi yang memang indah dilihat, bikin mata merasa teduh .....tung untung untung...

Panen

Tanaman padi yang di tanam dengan pola jajar legowo mempunyai banyak keunggulan, dengan tanam yang rapih maka penyiangan menjadi mudah, saat penyemprotan hama penyakit dan biotetes menjadi mudah, saat pemupukan susulan tidak sulit karena jalan lebar, lalu tanaman bisa memanen sinar matahari secara penuh, juga sirkulasi udara menjadi lancar, sehingga bisa menjaga kelembaban air, membuat tanaman engga mudah terserang penyakit atau jamur yang biasa menyerang bila tanaman terlalu rimbun.

Padi siap di panen Lokasi distrik Wapeko Kabupaten Merauke th 2008

panen padi pendampingan 13 ton / hektar , lokasi Tondano Minahasa th 2011

panen rata-rata 12 ton / hektar, lokasi desa Ciren Bantul Provinsi DIY, th 2012

Bila pola pendampingan dilakukan ,maka penanggulangan hama penyakit bisa tertanggulangi secara cepat dan serentak, sehingga pergerakan hama penyakit bisa tuntas dibasmi, dan dengan pola pemupukan berimbang, akan dihasilkan bulir padi yang bernas, berkualitas, rendemen tinggi dan rasanya yang muantap, sehingga harga jual gabahnya dihargai tinggi, bila pendampingan dilakukan maka petani akan menjual beras, bukan lagi menjual padi, karena dikerjakan berkelompok, maka keuntungan yang didapat akan berlipat, semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi buat teman-teman untuk mau bertani, sudah saatnya kita sejahtera dari pertanian, kita pasti bisa bila berpikir bisa….bisa karena terbiasa.

Inovasi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin

Salam inovasi

Bersambung…..http://www.kompasiana.com/davebekam/never-ever-give-up_565db0143dafbd98091a0706

Artikel menarik sebelumnya

http://www.kompasiana.com/davebekam/dengan-pendampingan-petani-indonesia-bisa-hidup-sejahtera

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun