saya ikut memberi contoh pola tanam jajar legowo, lokasi Tondano Minahasa th 2011
Pada artikel sebelumnya saya menceritakan tentang pengalaman saya membuat model pendampingan pola bertanam padi secara bioteknologi Tetes Inovasi saya, berhubung semua modal kerja dan ide adalah hasil dari pemikiran saya sendiri, sementara banyak perusahaan benih, Pestisida, pupuk kimia yang hanya ingin ikutan saja tanpa berani investasi pola pendampingan, sehingga sebagai seorang inovator saya berani mengambil semua resiko, dan sebagai upahnya, saya berani membuat artikel –artikel inovasi yang tentunya semua menggunakan inovasi racikan saya sendiri.
Persiapan lahan
Pematang sawah harus diperbaiki, usahakan jangan ada tanggul yang rusak, pintu masuk dan keluar air harus di perhatikan agar alirannya selalu lancar, supaya sawah tetangga juga bisa mendapat aliran air, sehingga tanaman padi mendapat cukup air selama budidaya berlangsung, ingat padi bukanlah tanaman air, tetapi dalam tiap tahapan pertumbuhannya padi membutuhkan air, sehingga bila sampai kekeringan air maka akan berpengaruh terhadap produksi panen, setelah tanggul dan aliran air aman, maka pemupukan dasar dengan pupuk kandang penting dilakukan, untuk lahan sawah yang sudah lama tidak menggunakan pupuk kandang, maka saya sarankan untuk memakai dosis 200 gr permeter atau 2 ton / hektar, kalau kompos biayanya mahal, maka pupuk kandang bisa dipergunakan langsung dengan cara di tebar merata lalu di semprot dengan Biotetes sebanyak 5 botol per hektar, biasanya per hektar membutuhkan pencampuran air untuk semprot merata sebanyak 400 liter air, bila satu tangki sprayer isi 14 liter, maka dibutuhkan 28 kali pengisian, 1 tangki memerlukan 1,7 ml atau 34 tetes biotetes, aplikasi boleh dicampur dengan pestisida kimia, agar efisiensi biaya tenaga kerja, setelah selesai penyemprotan masukan air ke dalam sawah dengan ketinggian air 3 – 5 cm, lalu dibajak kasar agar proses dekomposisi bisa berjalan bagus, diamkan 2 minggu sampai sawah siap ditanami.
Bajak cetak sawah baru, lokasi Distrik Wapeko Kabupaten Merauke th 2008
Persiapan pembenihan
Pilih benih padi yang disukai berasnya, biasanya tiap daerah mempunyai benih unggul sendiri, saya sarankan menanam benih padi yang sudah familiar ditanam petani, kebutuhan benih padi 11 – 13 kg saja, karena saya akan menanam pola jajar legowo  , dengan benih padi 1 batang saja, umur tanam biasanya 17 - 20 hari setelah tanam ( Hst ), pola pembibitan dilakukan seperti biasa, yang membedakan adalah penggunaan Biotetes dengan dosis 2 ml / tangki sprayer 14 liter, 1 kali di saat persiapan lahan, 5 kali semprot disaat benih padi mulai tumbuh lakukan setiap 3 hari sekali, saat perendaman benih padi didalam baskom besar, berikan Biotetes sebanyak 2 ml + 13 kg benih padi + air secukupnya sampai terendam sepenuhnya, diamkan 24 jam, bila benih padi sudah keluar titik akar, maka benih padi bisa ditabur tipis di tempat pembenihan.
Tabur benih padi, lalu ditutup abu sekam bakar dengan merata, lokasi Distrik Wapeko Kabupaten Merauke tahun 2008.
Benih umur 10 Hst penyemprotan Biotetes tiap 3 hari sekali 2 ml / tangki, lokasi Distrik Wapeko Kabupaten Merauke.
Umur benih padi 19 hari sudah siap ditanam, lokas Distrik Wapeko Kabupaten Merauke tahun 2008.
Penanaman Bibit padi anti stress
Â
Dengan aplikasi Biotetes saat dipersemaian benih, maka bibit padi tidak mengalami fase stress, padi langsung bisa tumbuh, biasanya saat umur benih 19 Hst sudah keluar 4 anakan, sehingga terlihat langsung rimbun.
Â
kepala Dinas Pertanian Prop DIY juga belajar menanam padi, lokasi Ds Ciren Bantul Prop DIY th 2012
Â
Pemeliharaan dan pemupukan
Pemupukan susulan diberikan 3 kali , diumur 21 Hst dengan komposisi pupuk Majemuk NPK sebanyak 200 kg + urea 100 kg, sebelum di tabur sebaiknya di campur dulu, sehingga saat menabur pupuk sudah teraduk rata, saya terapkan pola pemupukan lengkap, antara pupuk kandang + pupuk kimia, karena untuk mengalihkan petani ke pertanian organic bukan perkara mudah, sehingga focus saya bagaimana meningkatkan produksi dulu, bagaimana petani untung dulu, yang terpenting dengan pola ini tanah yang kurang subur menjadi subur dan yang subur akan bertambah subur.
Pemupukan susulan ke 2 umur 30 Hst dengan kombinasi Pupuk NPK 200 kg + Urea 50 Kg + KCL 50 kg, dan pemupukan susulan ke 3 saat padi sudah keluar malai di umur 52 Hst dengan komposisi pupuk NPK 100 kg + Urea 100 kg + KCL 100 kg, pupuk KCL dipergunakan agar pengisian bulir padi bisa optimal dan batang padi tidak mudah patah, tetap tetap lentur saat malai sarat bulir padi, penggunaan Phospat pada pupuk NPK agar perakaran nya kuat dan mampu menyerap makanan dengan optimal untuk di salurkan ke daun yang hijau karena dapat nutrisi dari Urea, sehingga pola pemupukan ini saya sebut pola pemupukan berimbang ( tiap daerah biasanya berbeda penggunaan pupuk kimianya tergantung dari kesuburan lahan dan pola pertumbuhan tanaman ).
Aplikasi Biotetes untuk 1 hektar membutuhkan 5 botol / aplikasi setiap 2 minggu sekali, umur 14 Hst, 28 Hst, 42 Hst dan terakhir 56 Hst, aplikasi boleh dicampur dengan pestisida kimia untuk efisiensi tenaga kerja.
Â
Panen
Tanaman padi yang di tanam dengan pola jajar legowo mempunyai banyak keunggulan, dengan tanam yang rapih maka penyiangan menjadi mudah, saat penyemprotan hama penyakit dan biotetes menjadi mudah, saat pemupukan susulan tidak sulit karena jalan lebar, lalu tanaman bisa memanen sinar matahari secara penuh, juga sirkulasi udara menjadi lancar, sehingga bisa menjaga kelembaban air, membuat tanaman engga mudah terserang penyakit atau jamur yang biasa menyerang bila tanaman terlalu rimbun.
Bila pola pendampingan dilakukan ,maka penanggulangan hama penyakit bisa tertanggulangi secara cepat dan serentak, sehingga pergerakan hama penyakit bisa tuntas dibasmi, dan dengan pola pemupukan berimbang, akan dihasilkan bulir padi yang bernas, berkualitas, rendemen tinggi dan rasanya yang muantap, sehingga harga jual gabahnya dihargai tinggi, bila pendampingan dilakukan maka petani akan menjual beras, bukan lagi menjual padi, karena dikerjakan berkelompok, maka keuntungan yang didapat akan berlipat, semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi buat teman-teman untuk mau bertani, sudah saatnya kita sejahtera dari pertanian, kita pasti bisa bila berpikir bisa….bisa karena terbiasa.
Inovasi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin
Salam inovasi
Bersambung…..http://www.kompasiana.com/davebekam/never-ever-give-up_565db0143dafbd98091a0706
Artikel menarik sebelumnya
http://www.kompasiana.com/davebekam/dengan-pendampingan-petani-indonesia-bisa-hidup-sejahtera
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H