[caption caption="Saat panen padi sawah 12,7 ton/ hektar, photo dari kiri ke kanan - Bp Pdt Timotius Hardono sebagai ketua Yayasan Sahabat Setia yang menjadi Sponsor pendampingan , Bupati Bantul , Wakil menteri pertanian RI , Sri Sultan Hamengkubuana, Kadis Pertanian Provinsi DIY Â Staf Kadis Pertanian Bantul dan saya sebagai moderator."]
Saya membayangkan bila konsep pendampingan bisa di terapkan di daerah persawahan di seluruh Indonesia, maka sudah seharusnya petani kita engga miskin, petani kita bisa sejahtera, bila di hitung secara kasar sebagai berikut :
Asumsi gabah kering panen 12.000 kg x @ Rp 4.000 = Rp 48.000.000,- dikurangi biaya tanam per hektar anggap saja Rp 15.000.000,- maka keuntungan petani Rp 33.000.000,- permusim tanam.
Saya sudah buktikan bahwa tidak selalu harus sarjana pertanian ( maaf bukan maksud saya  mengecilkan peranan Sarjana Pertanian ), petani ahli dari kalangan petani terbukti bisa menjadi tenaga pendamping handal, mereka bekerja dengan naluri petani, engga banyak teori tapi langsung praktek,  petani ahli sangat berlimpah, tinggal diarahkan untuk program pendampingan, saya harapkan pengalaman ini bisa membantu menjadi SOLUSI buat pak Menteri Pertanian untuk meningkatkan produksi padi sambil menunggu pencetakan sawah baru dan waduk selesai dibangun…..
Inovasi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin
Salam inovasi
Bersambung...http://www.kompasiana.com/davebekam/tutorial-cara-tanam-padi-produksi-tinggi_565c82a7bc9373cd0b7c0e66
Artikel menarik sebelumnya
Kesaksian Kompasianers Pengguna JaTes
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI