Mohon tunggu...
David Bekam
David Bekam Mohon Tunggu... Konsultan - Inovator yg hidup dengan inovasinya

Inovasi membuat yg tidak mungkin menjadi mungkin www.nzpro.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Selalu Ada Cerita Dibalik Inovasi

5 November 2015   08:01 Diperbarui: 5 November 2015   17:31 1378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel ke 44

Dibuang sayang

Kol umur 65 hari bisa dipanen dengan bobot 1,5 kg sampai 2 kg, umumnya di panen umur 90 hari, tapi bila di panen umur 90 hari maka bobotnya menjadi 5 kg dan susah dipasarkan, efisien waktu dan tentu saja efisien biaya dengan biotetes. lokasi Garut Jawa Barat

Kol umur 65 hari berat 1,5 kg terlihat sudah padat berisi, rasanya enak banget manis dan engga bau pahang khas Kol, enak di jadikan lalapan, lokasi Garut Jawa Barat

Setiap penemuan inovasi ,selalu ada alasan nya, engga langsung ada begitu saja, tapi memang ada inovasi yang meniru inovasi penemuan orang lain, tetapi harus lebih baik hasilnya dari inovasi sebelumnya, bila sama atau di bawah dari itu, maka inovasi itu dianggap copas saja.

Saya adalah inovator original, kenapa saya katakana demikian ? karena saya selalu berpikir out of the box, inovasi yang dilahirkan dari selera saya sendiri, lalu berimajinasi dan memvisualisasi dalam pikiran, baru setelah itu eksekusi.

Latar belakang penemuan Jagung Manis bisa makan mentah

Saya berpikir kalau mau sukses di pertanian , maka saya harus membuat teknologi pertanian, bukan hanya produksinya tinggi ( syukur kalau bisa berlipat kali ganda ) ,hasil panen juga harus tahan simpan, rasanya harus enak diatas rata-rata, kalau bisa dimakan mentah kayak buah, semua itu dimasukan dalam imajinasi dulu, setelah itu baru saya mencari bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan saya, dan langsung membuatnya, tentunya tidak lupa DOA, karena dengan DOA saya bisa lebih pintar, lebih berhikmat, tanpa DOA saya tidak bisa apa-apa.

Proses produksi

Proses produksi juga perlu perjalanan panjang, dari dosis 1 liter per hektar sampai jadi 50 ml per hektar adalah lompatan efisiensi 20 x, bukan perkara mudah dari dosis 1 ml / 10 m2 menjadi 1 tetes / 10 m2, perlu pemikiran yang matang juga waktu yang engga sedikit selama lebih dari 10 tahun, dengan prinsip “apa sudah ada yang berhasil buat dosis tetes ? kalau saya bisa pasti keren, tapi kalau engga bisa, ya tidak masalah, wong orang lain aja engga bisa? “.

Proses Aplikasi selama 15 tahun

Ujicoba sudah banyak saya lakukan di hampir mewakili semua lahan di Indonesia, saya bisa uraikan sebagai berikut :

  1. Mewakili dataran rendah
  • Provinsi Gorontalo komoditi Padi, Jagung, semangka, mangga , sayur-sayuran.
  • Jawa Barat di kota Karawang , Cirebon ,komoditi sayuran semusim, padi, jagung manis ,bawang merah dll.
  • Propinsi DIY di kota Bantul Komoditi tanaman padi sawah.
  • Pulau Flores di Kabupaten Nagekeo, Komoditi jagung pipil.
  • Kerajaan Terengganu di Malaysia, tanaman Jeruk madu
  • Philipinan di kota Manila, tanaman padi sawah
  1. Lahan gambut saya juga sudah coba
  • Kalimantan Barat kota Pontianak dan Kota Singkawang komoditi padi sawah, jagung manis dan Jeruk Siam Pontianak.
  • Sumatera di Kota Pekanbaru, tanaman kelapa sawit, jagung manis dan sayuran semusim.
  1. Daerah dibawah permukaan laut dicoba di Kabupaten paling Timur yaitu Kabupaten Merauke. Tanaman padi sawah, sayuran semusim dan jagung pipil.
  2. Dataran menengah saya coba
  • Jawa Barat di Kota Bogor, Sukabumi, tanaman sayuran semusim, cabe kriting, cabe besar, tomat buah, melon dll.
  • Sulawesi Utara, Tondano, tanaman sayuran semusim, padi sawah dan jagung manis.
  • Sumatera Utara , Sibolangit, Brastagi, tanaman jagung manis, Jeruk Medan dan tanaman sayuran semusim.
  • Thailand di Chiang Mai, tanaman kentang produksi naik dari 18 ton naik jadi 28 ton per hektar.
  1. Dataran tinggi
  • Jawa Barat Lembang Bandung, Ciwidey, Pangalengan, Garut, tanaman sayuran semusim, Kentang, Strawberi, jagung manis dll
  • Sulawesi Utara kota Modoinding, tanaman kentang dan sayuran semusim.

dan masih banyak daerah lain di Indonesia yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu.

Hasil ujicoba meninjukan hasil yang sangat menyenangkan saya, karena saya sudah buktikan bahwa target saya bisa saya capai :

  • Panen tertinggi
  • Hasil panen berkualitas baik
  • Rasanya unik dan beda dengan hasil panen yang ditanam petani lain
  • Hasil panen lebih tahan simpan
  • Tanah tambah subur

Dengan pengalaman ujocoba tersebut, saya menjadi yakin bahwa inovasi saya sudah bisa dikatakan Mantap, engga ada keraguan sama sekali, makanya saya berani kirim gratis untuk perkenalan ke semua pembaca kompasiners di seluruh Indonesia, Karena memang saya sudah percaya diri dengan inovasi saya, percaya diri dengan bukti, ya ini adalah cerita saya dibalik penemuan biotetes untuk pertanian…..

 

Inovasi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin

Salam inovasi

Bersambung…..http://www.kompasiana.com/davebekam/pelihara-ayam-kampung-dapat-telurnya-juga-dapat-dagingnya-mau_563b2686d39273a1134c1f60

Artikel sebelumnya

http://www.kompasiana.com/davebekam/tips-pelihara-ayam-tanpa-bau_563a1cf72523bd8b09597386

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun