Mohon tunggu...
David Bekam
David Bekam Mohon Tunggu... Konsultan - Inovator yg hidup dengan inovasinya

Inovasi membuat yg tidak mungkin menjadi mungkin www.nzpro.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Selalu Ada Cerita Dibalik Inovasi

5 November 2015   08:01 Diperbarui: 5 November 2015   17:31 1378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ujicoba sudah banyak saya lakukan di hampir mewakili semua lahan di Indonesia, saya bisa uraikan sebagai berikut :

  1. Mewakili dataran rendah
  • Provinsi Gorontalo komoditi Padi, Jagung, semangka, mangga , sayur-sayuran.
  • Jawa Barat di kota Karawang , Cirebon ,komoditi sayuran semusim, padi, jagung manis ,bawang merah dll.
  • Propinsi DIY di kota Bantul Komoditi tanaman padi sawah.
  • Pulau Flores di Kabupaten Nagekeo, Komoditi jagung pipil.
  • Kerajaan Terengganu di Malaysia, tanaman Jeruk madu
  • Philipinan di kota Manila, tanaman padi sawah
  1. Lahan gambut saya juga sudah coba
  • Kalimantan Barat kota Pontianak dan Kota Singkawang komoditi padi sawah, jagung manis dan Jeruk Siam Pontianak.
  • Sumatera di Kota Pekanbaru, tanaman kelapa sawit, jagung manis dan sayuran semusim.
  1. Daerah dibawah permukaan laut dicoba di Kabupaten paling Timur yaitu Kabupaten Merauke. Tanaman padi sawah, sayuran semusim dan jagung pipil.
  2. Dataran menengah saya coba
  • Jawa Barat di Kota Bogor, Sukabumi, tanaman sayuran semusim, cabe kriting, cabe besar, tomat buah, melon dll.
  • Sulawesi Utara, Tondano, tanaman sayuran semusim, padi sawah dan jagung manis.
  • Sumatera Utara , Sibolangit, Brastagi, tanaman jagung manis, Jeruk Medan dan tanaman sayuran semusim.
  • Thailand di Chiang Mai, tanaman kentang produksi naik dari 18 ton naik jadi 28 ton per hektar.
  1. Dataran tinggi
  • Jawa Barat Lembang Bandung, Ciwidey, Pangalengan, Garut, tanaman sayuran semusim, Kentang, Strawberi, jagung manis dll
  • Sulawesi Utara kota Modoinding, tanaman kentang dan sayuran semusim.

dan masih banyak daerah lain di Indonesia yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu.

Hasil ujicoba meninjukan hasil yang sangat menyenangkan saya, karena saya sudah buktikan bahwa target saya bisa saya capai :

  • Panen tertinggi
  • Hasil panen berkualitas baik
  • Rasanya unik dan beda dengan hasil panen yang ditanam petani lain
  • Hasil panen lebih tahan simpan
  • Tanah tambah subur

Dengan pengalaman ujocoba tersebut, saya menjadi yakin bahwa inovasi saya sudah bisa dikatakan Mantap, engga ada keraguan sama sekali, makanya saya berani kirim gratis untuk perkenalan ke semua pembaca kompasiners di seluruh Indonesia, Karena memang saya sudah percaya diri dengan inovasi saya, percaya diri dengan bukti, ya ini adalah cerita saya dibalik penemuan biotetes untuk pertanian…..

 

Inovasi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin

Salam inovasi

Bersambung…..http://www.kompasiana.com/davebekam/pelihara-ayam-kampung-dapat-telurnya-juga-dapat-dagingnya-mau_563b2686d39273a1134c1f60

Artikel sebelumnya

http://www.kompasiana.com/davebekam/tips-pelihara-ayam-tanpa-bau_563a1cf72523bd8b09597386

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun