Hasil penggunaan biotetes adalah:
- Kandang tidak berbau, sehingga bisa beternak di halaman rumah, atau di pinggir rumah.
- Pakan ayam menjadi efisien
- Ayam sehat sepanjang hari
- Tidak pakai antibiotic, vaksin dll
- Daging ayam bebas kolesterol
- Tinggi protein sampai 29,69 % bandingkan dengan ikan salmon hanya mengandung 21%.
- Kaya Omega 9 sampai 4,99% (baik untuk penderita jantung coroner)
[caption caption="Laporan Hasil Uji"]
Panen bisa dilakukan setelah berat ayam diatas 1 kg, biasanya di umur 25 hari berat 1 kg sudah tercapai, panen sesuka hati, sesuai kebutuhan untuk makan keluarga, umur 35 hari panen terakhir dikarenakan berat ayam sudah lebih dari 2 kg, dan panen sekaligus lalu bersihkan dan masukan ke dalam plastic per ekor lalu di bekukan dalam freezer, maka ayam bisa disimpan lama, bila dijual juga bisa menambah pendapatan keluarga.
Analisa Biaya
- 100 ekor DOC Rp 5.000,- / ekor Rp 500.000,-
- 100 kg Pakan Starter Rp 8.000 ,-/ kg Rp 800.000,-
- 200 kg pakan grower Rp 7.500,- /kg Rp 1.500.000,-
- 1 botol Biotetes Rp 150.000/botol Rp 150.000,-
- Lain-lain Rp 200.000,- Rp 200.000,-
Jumlah Rp 2.850.000,-
Bila di jual sebagai ayam sehat dengan kematian 5% saja, maka dihasilkan 95 ekor x @ 2 kg = 190 kg dengan harga jual ayam hidup Rp 30.000/ kg , maka didapat hasil kotor Rp 5.700.000,- maka keuntungan masuk Rp 2.850.000,- sangat menggiurkan bukan? Ini baru skala rumahan, paling tidak ibu bisa bantu tambahan ekonomi keluarga ditengah badai krisis ini.
Bila dijual sebagai ayam beku, harga jual perkg bisa 2 kali harga pasar, karena faktor sehat dan enak.
Bila konsumen sudah rasakan enaknya dan sehatnya, maka soal harga engga jadi masalah, bila skala diperbesar, maka biaya juga akan berubah dikarenakan banyak factor, seperti tenaga kerja, dan variable yang saya tidak bisa jelaskan secara detail, tetapi pola ini adalah pola beternak ayam rumahan, yang sehat dan bebas polusi…..anda mau coba ?
Catatan: semua harga tergantung harga pasar, saya hanya membuat perkiraan saja.
Inovasi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin
Salam inovasi