bagaimana aplikasinya ?
Sebagai kunci sel atau pembuka pintu sel , di semprotkan dengan dosis 50 ml / hektar di semprotkan 2 minggu sekali sebanyak 4 kali selama 1 musim tanam, aplikasi boleh di campur pestisida….kog bisa ?? padahal ini semua bahan organic, penjelasannya pH dari bioteknologi tetes ber pH 8 , pestisida ber pH 8-10, bila di campur maka pH nya tidak berpengaruh banyak, tetap sama, sehingga kedua nya saling melengkapi dan tetap efektif bekerja, pupuk cair organic lain biasanya ber pH masam dibawah pH 6, makanya tidak bisa di campurkan dengan pestisida.
Â
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/10/02/picture24-560e12226623bd40058ea6f4.jpg?v=600&t=o?t=o&v=555)
Â
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/10/02/kadis-merauke-560e12786b7e614005d76e7a.jpg?v=600&t=o?t=o&v=555)
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/10/02/picture27-560e12a823afbd3005b501ba.jpg?v=600&t=o?t=o&v=555)
Bioteknologi ini sudah saya buktikan konsisten, perlu waktu panjang bertahun-tahun, dari memikirkan, lalu membuat, lalu mengaplikasikannya, sampai terbukti, tidak masalah dengan agroklimat, tidak masalah dengan kesuburan, tidak masalah dengan budaya, semua sudah di buktikan dengan catatan sebagai berikut :
- Penanaman di Kabupaten Karawang mewakili pertanian yang Maju.
- Penanaman di Kabupaten Bantul mewakili sawah lahan kritis kurang subur.
- Penanaman di Tondano Minahasa mewakili sawah dengan ketinggian menengah keatas >600 m DPL.
- Penanaman di Wapeko Kabupaten Merauke Papua mewakili Lahan baru dan petani yang baru belajar tanam padi.
Dengan hasil yang kurang lebih sama ,bukti yang saya sampaikan bisa menjadi bukti bahwa bioteknologi tetes sudah membuktikan kualitasnya, hanya dengan dosis kecil, hasilnya besar, cukup 50 ml per aplikasi setiap hektarnya sebanyak 4 kali aplikasi + 50 ml lagi untuk persiapan lahan dan benih , maka hasilnya sudah bisa dirasakan.
Harapan saya sebagai Inovator
Departemen pertanian RI memberikan ruang seluas-luasnya bagi Inovasi untuk bisa ikut menyumbangkan pikiran dan produk bioteknologinya, bioteknologi diDunia berkembang begitu cepat, jangan sampai ketinggalan, jangan menyesali bila inovasi yang baik ini mati karena habis tenaga, habis energy, habis napas, habis segala-galanya, sayang bila harus tertiup angin ke Negara lain.
Inovator seperti saya perlu diberi ruang kebebasan, diberi perlakuan yang fair, kami pasti berkembang, karena kami terbiasa bekerja menciptakannya dari mimpi dibuat  nyata, yang tidak ada di buat ada dan yang tidak mungkin dibuat mungkin.
Saya berharap inovasi ini bisa bermanfaat buat bangsa dan Negara saya Indonesia.