Mohon tunggu...
David Bekam
David Bekam Mohon Tunggu... Konsultan - Inovator yg hidup dengan inovasinya

Inovasi membuat yg tidak mungkin menjadi mungkin www.nzpro.co.id

Selanjutnya

Tutup

Money

1 Tetes Rahasia Sukses Petani Kreatif

2 Oktober 2015   12:20 Diperbarui: 4 Juli 2019   08:43 8350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bagaimana aplikasinya ?

Sebagai kunci sel atau pembuka pintu sel , di semprotkan dengan dosis 50 ml / hektar di semprotkan 2 minggu sekali sebanyak 4 kali selama 1 musim tanam, aplikasi boleh di campur pestisida….kog bisa ?? padahal ini semua bahan organic, penjelasannya pH dari bioteknologi tetes ber pH 8 , pestisida ber pH 8-10, bila di campur maka pH nya tidak berpengaruh banyak, tetap sama, sehingga kedua nya saling melengkapi dan tetap efektif bekerja, pupuk cair organic lain biasanya ber pH masam dibawah pH 6, makanya tidak bisa di campurkan dengan pestisida.

 

Saat panen padi di lahan kritis di musim kemarau, lokasi Desa Ciren Kabupaten Bantul Provinsi DIY, September 2012, total panen 12 ton GKP / hektar.

 

Penanaman padi dengan penerapan bioteknologi tetes , lokasi Distrik Wapeko Kabupaten Merauke Provinsi Papua Barat.

Bioteknologi tetes di aplikasikan di Tondano Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara.

Bioteknologi ini sudah saya buktikan konsisten, perlu waktu panjang bertahun-tahun, dari memikirkan, lalu membuat, lalu mengaplikasikannya, sampai terbukti, tidak masalah dengan agroklimat, tidak masalah dengan kesuburan, tidak masalah dengan budaya, semua sudah di buktikan dengan catatan sebagai berikut :

  • Penanaman di Kabupaten Karawang mewakili pertanian yang Maju.
  • Penanaman di Kabupaten Bantul mewakili sawah lahan kritis kurang subur.
  • Penanaman di Tondano Minahasa mewakili sawah dengan ketinggian menengah keatas >600 m DPL.
  • Penanaman di Wapeko Kabupaten Merauke Papua mewakili Lahan baru dan petani yang baru belajar tanam padi.

Dengan hasil yang kurang lebih sama ,bukti yang saya sampaikan bisa menjadi bukti bahwa bioteknologi tetes sudah membuktikan kualitasnya, hanya dengan dosis kecil, hasilnya besar, cukup 50 ml per aplikasi setiap hektarnya sebanyak 4 kali aplikasi + 50 ml lagi untuk persiapan lahan dan benih , maka hasilnya sudah bisa dirasakan.

Harapan saya sebagai Inovator

Departemen pertanian RI memberikan ruang seluas-luasnya bagi Inovasi untuk bisa ikut menyumbangkan pikiran dan produk bioteknologinya, bioteknologi diDunia berkembang begitu cepat, jangan sampai ketinggalan, jangan menyesali bila inovasi yang baik ini mati karena habis tenaga, habis energy, habis napas, habis segala-galanya, sayang bila harus tertiup angin ke Negara lain.

Inovator seperti saya perlu diberi ruang kebebasan, diberi perlakuan yang fair, kami pasti berkembang, karena kami terbiasa bekerja menciptakannya dari mimpi dibuat  nyata, yang tidak ada di buat ada dan yang tidak mungkin dibuat mungkin.

Saya berharap inovasi ini bisa bermanfaat buat bangsa dan Negara saya Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun