Mohon tunggu...
David Bekam
David Bekam Mohon Tunggu... Konsultan - Inovator yg hidup dengan inovasinya

Inovasi membuat yg tidak mungkin menjadi mungkin www.nzpro.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Inovasi Tanam Jagung Rapat, Menghasilkan Produksi Tinggi

29 September 2015   17:29 Diperbarui: 4 April 2017   17:32 13405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                            

      Pola tanam jagung rapat, jarak tanam 110 cm x 12,5 cm ( Double row )= 144.000 pohon

Alasan menanam jagung populasi rapat, adalah waktu dan luas lahan tetap sama, yang berbeda adalah benih, pupik dan pekerjaan nya lebih banyak, tetapi tetap menarik untuk di lakukan secara masal, pola intensif harus di lakukan sehingga tanaman Jagung  terawat baik dan enak untuk di pandang, bahkan jadi baground untuk photo-photo.

                                

Mba Lula Kamal berphoto saat berkunjung ke kebun jagung

Setelah 100 hari panen jagung dihasilkan sebanyak 14,7 ton / hektar ,jagung pipilan panen dengan kadar air 25%, secara matematis bisa di hitung 144.000 pohon x 80% ( populasi yang tumbuh ) x 2 tongkol x 80 gr per tongkol = 18.432 kg , saat panen banyak yang berkurang dan itu hal biasa, sehingga yang terhitung sebanyak 14,7 ton / hektar adalah panen tertinggi yang saya dapatkan, biaya yang di keluarkan menjadi sepadan, kami menanam sebanyak 8 hektar.

           

Kong Atong adalah innovator penanaman jagung terpadat, beliau sudah bertani sejak muda, usianya sudah lebih dari 70 tahun, tetapi tetap sehat dan kuat bekerja, inovasinya menjadi bahan percontohan bagi petani di sekitarnya.

                Tulisan ini sekedar ingin berbagi cerita tentang pengalaman saya menanam jagung berkolaborasi dengan Kong Atong sebagai teknikal dan saya sebagai inovator teknologinya, dengan kolaborasi ini menghasilkan pola tanam yang menarik untuk di duplikasi, tentunya untuk kesejahteraan petani dan meningkatkan produktifitas tanaman jagung per hektarnya, tanpa perlu menambah areal penanaman ,tekonologi ini sudah diujicoba di Sulawesi bagian Utara, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Karawang, Bandung sampai Merauke.

Saya akan tulis pengalaman saya ber inovasi secara berseri, saya harap pengalaman ini bermanfaat bagi pembaca, salam inovasi

 

Bersambung…….. http://www.kompasiana.com/davebekam/jagung-manis-enaknya-dimakan-mentah_560b4bfa167b6122048b4567

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun