Mohon tunggu...
Dava Rizky Nugraha
Dava Rizky Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Halo, nama saya Dava!!, seorang penulis dengan gairah yang mendalam tentang mengamati dan menganalisis perkembangan zaman. Hobi saya menulis tidak hanya sekadar mencatat peristiwa, tetapi juga menyelami setiap detail momen yang ada di sekitar saya. Melalui kata demi kata, saya berusaha mengungkapkan apa yang saya lihat dan rasakan, memotret realitas dengan tinta dan kertas. Setiap perubahan, setiap tren, setiap getaran kecil dalam masyarakat menjadi inspirasi bagi saya untuk menuangkan pemikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang hidup dan menyentuh.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Komunikasi Interpersonal Orangtua Dalam Membentuk Psikologis Kepribadian Anak

7 Juni 2024   10:32 Diperbarui: 7 Juni 2024   10:38 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kendali dan berbagai tindakan yang dilakukan oleh orang tua, merupakan adalah bentuk dalam proses membentuk adanya pola asuh yang bisa memberikan dampak keberlangsungan yang panjang terhadap perkembangan fisik dan mental yang dimiliki oleh anak. Maka, perlunya pola asuh dalam suatu model perlakuan dalam membentuk dan membina agar dapat memelihara anak dan tumbuh atas dipondasi yang telah dibimbing. Serta, pola asuh ini akan membentuk adanya watak dan karakter yang dimiliki oleh anak nanti ketika dewasa, karena tidak mungkin memahami orang dewasa namun tidak memiliki informasi masa kanak -- kanaknya. Sebab masa lalu menjadikannya sebagai pembentukan, maka dengan itu bisa diartikan sebagai perlakuan orang tua kepada anak -- anaknya sejak kecil akan mempunyai efek pada semasa perkembangan sosial moral yang mereka miliki pada masa dewasanya. Secara garis besar dalam teori pola asuh, memiliki 3 jenis pola asuh, yaitu otoriter, permisif, dan otoritatif. Dalam ketiga pola asuh ini akan memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian anak, maka perlunya orang tua mengetahui detail akan hal ini, karena akan memberikan dampak yang berbeda beda dalam menumbuhkan watak, sikap, dan perilaku anak.

  • Pola asuh otoriter
  • Pola asuh ini merupakan suatu gaya komunikasi yang digunakan oleh orang tua untuk menuntut dan sangat kurang memberikan respon terhadap keinginan anak. Terdapat ciri yang bisa diketahui dalam gaya komunikasi yang disampaikan pada pola asuh ini sebagai berikut :
  • Orang tua memberikan kontrol dan evaluasi sikap dan tingkah laku anaknya secara mutlak dengan sesuai keinginannya.
  • Menerapkan adanya disiplin atas aturan terhadap berbagai nilai terbaik yang telah diperintahkan.
  • Memberikan tekanan melalui verbal dan sedikit memberikan adanya ruang untuk saling menerima dan memberi diantara orang tua dan anak.
  • Orang tua memberikan adanya kebebasan atau kemandirian secara individual terhadap anaknya.

 

  • Pola asuh Permisif
  • Merupakan gaya komunikasi yang membentuk adanya karakter serta watak anak, ketika orang tua tidak memberikan campur aturan verbal dan non verbal terhadap perkembangan anak tersebut dalam membangun kehidupan anaknya tersebut. Terdapat ciri -- ciri yang dapat dipahami seperti :
  • Orang tua tidak memberikan aturan ketegasan untuk anaknya, utamanya dalam tingkah laku yang mereka kehendaki dan membuat keputusannya secara mandiri oleh anak itu dan senyaman mereka ingin melakukan apa saja.
  • Orang tua tidak terlalu memberikan banyak aturan.
  • Orang tua akan mengukur akan kematangan tingkah laku, seperti menunjukkan adanya kelakuan atau tata krama yang baik atau untuk menyelesaikan berbagai masalah.
  • Orang tua tidak memberikan ketegasan dalam pembatasan dan kontrol namun apabila terjadi suatu masalah, akan memberikan adanya hukuman.
  • Orang tua memiliki toleran, terutama dalam menerima  keinginan dan dorongan yang diinginkan oleh anaknya tersebut.
  • Pola asuh Otoritatif
  • Sejumlah pola asuh yang dilakukan adanya kombinasi antara tuntutan dan membolehkan serta mengizinkan untuk memiliki pengaruh yang baik terhadap anaknya. Memiliki karakteristik pada pola asuh seperti ini adalah sebagai berikut :
  • Orang tua menerapkan adanya berbagai standar dan aturan dengan jelas, dan mengharapkan sebagai tingkah laku yang dilakukan oleh anaknya dapat diukur sebagai kematangan.
  • Orang tua akan memberikan peraturan yang menekan serta memberikan sanksi apabila diperlukan
  • Orang tua akan memberikan jalur kepada anaknya untuk bisa bebas dan mendorong secara individualnya.
  • Hak yang diinginkan dari kedua belah pihak dari orang tua kepada anak akan diakui.

 

Pada dasarnya karakter anak dibentuk oleh komunikasi interpesonal, tetapi perilaku yang positif dihasilkan dari komunikasi yang cukup terbuka antara orang tua dan anak. Namun, tidak semua pesan dapat mengubah karakter anak di depan orang tuanya, karena Semuanya membutuhkan waktu untuk ditanamkan oleh orang tuanya. Terkadang, perilaku yang positif dapat dipengaruhi secara tidak langsung oleh dua faktor: pikiran dan bahasa yang terlibat dalam perkembangan karakter saat menyampaikan pesan yang mengandung nilai positif, yang berdampak pada karakter anak. Ini menghindari reaksi psikologis anak terhadap pesan orang tuanya. Orang tua memainkan peran penting dalam membentuk karakter anak-anak mereka melalui komunikasi.

Orang tua memainkan peran penting dalam membentuk karakter anak-anak mereka, dan komunikasi yang selalu diantisipasi oleh orang tua, baik secara verbal maupun non-verbal, dapat membantu anak menjadi lebih percaya diri. Berperilaku mandiri dan keterbukaan diterapkan menawarkan nasehat yang dapat meningkatkan kepribadian karakter anak, meskipun kekerasan atau hukuman terkadang tidak dapat dihindari, tetapi hal ini tidak membuat orang tua ringan tangan dengan memperlakukan anak dengan kasar.

Cara orang tua berinteraksi dengan anak-anak mereka memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan mereka sebagai manusia, jadi penting bagi orang tua untuk mempelajari cara berkomunikasi dengan baik dengan anak-anak mereka jika mereka ingin membina hubungan yang kuat dengan mereka di masa depan.  dari mereka. Identitas anak dibentuk oleh apa yang dia lihat dan pelajari dari orang-orang di sekitarnya. Keluarga yang paling dekat dengan anak memiliki pengaruh terbesar pada perkembangan mereka. Anak-anak akan meniru kebiasaan orang tua mereka yang baik dan negatif. Akibatnya, membesarkan anak yang baik membutuhkan orang tua yang positif. Karena dinamika keluarga mencakup pola dan interaksi antar generasi, orang tua membutuhkan keturunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun