Mohon tunggu...
Dava Rizky Nugraha
Dava Rizky Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Halo, nama saya Dava!!, seorang penulis dengan gairah yang mendalam tentang mengamati dan menganalisis perkembangan zaman. Hobi saya menulis tidak hanya sekadar mencatat peristiwa, tetapi juga menyelami setiap detail momen yang ada di sekitar saya. Melalui kata demi kata, saya berusaha mengungkapkan apa yang saya lihat dan rasakan, memotret realitas dengan tinta dan kertas. Setiap perubahan, setiap tren, setiap getaran kecil dalam masyarakat menjadi inspirasi bagi saya untuk menuangkan pemikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang hidup dan menyentuh.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Komunikasi Interpersonal Orangtua Dalam Membentuk Psikologis Kepribadian Anak

7 Juni 2024   10:32 Diperbarui: 7 Juni 2024   10:38 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam keluarga, komunikasi merupakan landasan awalan terpenting dalam menjadi penentuan dalam keberhasilan rumah tangga dan juga keharmonisan dalam keluarga. Komunikasi yang efektif apabila orang yang mengungkapkan keprihatinan, isi perasaan, dan problem yang dirasakan diungkapkan kepada keluarga lainnya, agar bisa memahami pesan yang sedang disampaikan. Menurut suhendi beliau mengatakan bahwa

" komunikasi memiliki tafsiran terhadap perilaku orang lain yang memiliki wujudan pembicara, gerak -- gerik, atau sikap dan perasaan yang di inginkan dan disampaikan oleh orang tersebut.

sejalan dengan ungkapan lain yang menyatakan bahwa komunikasi terjadi dalam rumusan tentang siapa, mengatakan apa, melalui apa, kepada siapa, dan bagaimana akibatnya. kalau masalah komunikasi terjadi dapat dicari unsur manakah yang terhambat. Komunikasi keluarga adalah sebuah pengorganisasian yang menggunakan kata -- kata, sikap tubuh (gesture), intonasi suara, tindakan untuk menciptakan harapan image, ungkapan perasaan serta saling membagi pengertian. Sedangkan tujuan pokok utama dalam komunikasi ini adalah memprakarsai dan memelihara interaksi antara satu anggota dengan anggota lainnya, sehingga menciptakan komunikasi yang efektif. Komunikasi keluarga juga diartikan sebagai kesiapaan membicarakan dengan terbuka atas berbagai hal dalam keluarga baik yang menyenangkan ataupun yang kurang menyenangkan, juga siap untuk bisa menyelesaikan masalah -- masalah dalam keluarga dengan pembicaraan yang dijalani dalam kesabaran dan kejujuran serta keterbukaan.

 

Hubungan komunikasi orang tua bisa berbeda karena orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka dan sering pulang sampai larut malam. Tidak ada komunikasi yang terjadi. yang dua arah, orang tua mungkin tidak banyak berbicara. Sebaliknya, jika orang tua dan anak tidak saling menegur dan tidak egois, komunikasi interpersonal tidak akan menghasilkan perilaku yang positif. Apabila orang tua sibuk dengan pekerjaan mereka, setidaknya mereka dapat meluangkan waktu sejenak untuk meluangkan waktu bersama anak mereka dan saling mendengarkan keluh kesahnya. Orang tua yang menjadi pendengar yang baik akan memiliki lebih banyak komunikasi karena mereka dapat melihat dan memperhatikan perilaku dan sikap anak mereka. 

Bagaimana pola asuh komunikasi kedua orang tua membangun karakter anak dasar dari komunikasi dua arah antara orang tua dan anak dilakukan dengan baik dan diorientasikan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Disebabkan oleh banyak faktor dan hambatan dalam membangun pola asuh untuk membangun karakter anak, terkadang relasi komunikasi dua arah tidak berjalan sesuai dengan harapan. penulis berpendapat

"bahwa pola asuh orang tua yang berkomunikasi dengan baik akan membentuk karakter anak yang diterapkan oleh masing-masing orang tua ayah dan ibu."

Karakter yang pasif akan membuat komunikasi dengan anak tidak efektif. kurangnya interaksi dengan anak, yang mengakibatkan komunikasi yang canggung dan ketakutan anak untuk berkomunikasi dengan orang tua. Untuk membuat anak lebih mudah berbicara, orang tua harus menjadi teman mereka.  Jika anak menghindari komunikasi dengan anak, masalah atau kecanggungan tidak akan hilang begitu saja. Karena itu, karakter anak-anak akan dibentuk oleh komunikasi yang selalu terbuka antara orang tua dan anak. Sebagai orang tua, seharusnya dapat menjalin komunikasi yang efektif karena ada dua jalur satu untuk menyampaikan pesan dan yang lain untuk mendengarkannya. 

Setiap karakter anak akan dibentuk oleh pola asuh komunikasi yang baik. Ini berarti membiarkan anak berbicara dengan orang lain dan berbagi cerita. Jangan memojokan anak jika mereka berbuat salah, tetapi beri nasehat dengan cara yang baik sehingga anak tidak segan untuk memulai cerita dan memberi tahu apa yang salah. Orang tua harus berhati-hati dengan setiap tindakan dan sikap anak mereka agar anak-anak menjadi lebih baik dan berpikir positif.  Dalam mendidik anak, orang tua harus berkomunikasi dengan anak mereka untuk memastikan bahwa tidak ada masalah yang ditutupi atau membuat anak menutup diri. Orang dewasa seharusnya menjadi kuantitas pada anak untuk memprediksi perilaku dan sikap anak.

Gaya komunikasi interpersonal yang digunakan oleh anak dengan orang tua, untuk dapat mendekatkan satu sama lainnya, memiliki adanya kematangan dan pertumbuhan anak yang sangat bisa terpengaruh oleh gaya komunikasi interpersonal orang tua. Perkembangan disposisi jujur antara orang tua dan anak -- anak mereka, akan menunjukkan pola khas komunikasi  yang dilakukan oleh orang tua.

Salah satu cara ketika orang dibantu dalam memecahkan permasalahan dan pengambilan keputusan adalah melalui komunikasi interpersonal. Adanya sejumlah hubungan yang bisa menjadi merdu dan damai ketika orang berbicara satu sama lainnya, ini merupakan bagian penting dari percakapan efektif. Perlunya sejumlah pendidikan dan kekuatan dalam membentuk perilaku manusia dengan cara komunikasi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun