Sebagian para aktivis, yang ingin membebaskan ibu pertiwi dari pemerkosaan, itu masih hilang hingga kini. Sementara para penculiknya justru bebas melenggang. Bukan tidak mungkin sebagaian para penculik itu kini sedang berjoget saat anak dan orang tua korban penculikan menangis pilu karena kehilangan orang yang dicintainya. Para anak muda yang diculik dan dihilangkan itu adalah manusia, bukan sekedar angka yang tak berjiwa.
Selama para penculik itu masih bebas melenggang, sulit rasanya menjamin ibu pertiwi tidak lagi diperkosa. Jika ingin menyelamatkan Ibu pertiwi dari pemerkosaan, caranya ya jangan pilih penculik menjadi pejabat publik, mulai dari pejabat publik di tingkat RT hingga lembaga kepresidenan. Mungkinkah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H