Mohon tunggu...
Moh Hidayat
Moh Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Mencintai seseorang yang tidak mencintai itu pahit

Tantang hati dan bertanya kemana hidup ini akan kubawa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Segumpal Cahaya, Memoar Luka

2 Juli 2019   05:50 Diperbarui: 2 Juli 2019   06:01 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bertahan dalam penderitaan
Menggores secarik harapan
Meremas sari pati keabadian
Entah darimana lagi ku harus menghadang.

Hina meratapi semua kekelaman
Menerpa sekilas membekas tajam
Kebahagiaan pulang tangisan
Ditengah runtuhnya hujan.

Air mata keluar dari tempat persembunyian
Tertodong senapan laras panjang
Merelakan perjuangan asam
Menanti manisnya kerinduan.

Daunsajak
13 April 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun