Si nona merasa campur aduk. Masih ada sedikit rasa tak yakin, tapi kepercayaan dirinya mulai tumbuh.
Lalu tiba -- tiba ia terdengar suara temannya. Bocah laki -- laki itu berteriak memanggilnya, berkata kalau ia sudah menyerah dan tak mau mencari si nona lagi.
"Aku dijemput temanku. Besok aku akan kesini lagi!" kata si nona sambil melambaikan tangannya kepada si pohon. Lalu ia menemui bocah laki -- laki itu, dan bilang kalau permainan petak umpet pada sore itu dimenangkan oleh si bocah. Saat berjalan pulang, si nona juga bercerita kepada si bocah tentang keinginannya. Suatu hari ia ingin membangun desa itu, dan salah satu caranya adalah dengan menghiasi kota kecil itu dengan tanaman -- tanaman segar dimana -- mana.
Tamat
Cerita sebelumnya:
Si Gadis dan Empat Buah Kesayangannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H