Kini, di depan air terjun itu ada dua orang yang berhadapan. Si turis dan si pemuda.
 "Siapa kau?" tanya si turis.
"Aku sama sepertimu. Orang yang mencari air terjun itu." Kata si pemuda.
"Berarti benar kata orang. Kalau ada banyak orang selain diriku yang mencarinya."
Si turis melanjutkan.
"Tapi sebelum kau datang, aku lah yang pertama kali menemukannya. Jadi air itu milikku. Jangan merebutnya, atau kau tak kan selamat."
"Kalau itu maumu, baiklah. Aku tidak akan merebutnya. Tapi kuberitahu sesuatu. Sebenarnya air terjun itu tipuan untuk orang serakah. Jangan percaya!"
 "Tipuan apanya? Air itu jelas terlihat. Dan peta ini juga sama dengan dunia nyata!"
"Awalnya aku juga berpikir begitu. Tapi setelah kejadian di dunia kunang -- kunang, aku jadi sadar kalau itu tipuan."
 "Dunia kunang -- kunang? Aku juga lewat sana. Kau membantu peri itu juga?"
"Tidak. Peri itu minta bantuanku, kalau aku mau maka dia akan mengantarkan aku ke air terjun. Tapi aku menolaknya."