Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bermain "Chess Titans", Game Catur Sederhana yang Bikin Ogah Rebahan

31 Desember 2020   03:40 Diperbarui: 31 Desember 2020   03:49 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalah ratusan kali, menang hanya sekali. (Sumber: Dok. Pribadi)

Tahun 2020 seakan tahun mati. Tak ada pencapaian, tak ada perayaan kemenangan. Mau mencapai bagaimana, karena banyak orang tertahan di rumah saja. Hidup hanya berputar dari bangun tidur, main hape, ke kamar mandi, makan, ngobrol dengan tetangga lalu kembali ke tempat tidur lagi.

Kalau pun ada yang dikerjakan, hanya bisa secara online. Entah lewat hape atau laptop. Makanya sering muncul istilah kaum rebahan, yaitu orang -- orang yang sering menghabiskan waktunya dengan rebahan. Salah satu kegiatan pengalih perhatian kaum rebahan adalah bermain game. Game di hape begitu banyak, saking banyaknya sampai bingung memilihnya.

Game Chess Titans di laptop. (Sumber: Dok. Pribadi)               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Game Chess Titans di laptop. (Sumber: Dok. Pribadi) googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Karena itu, saya mencoba main game di laptop lawas saya. Chess Titans adalah game bawaan laptop yang saya pakai. Biasanya game ini berkumpul bersama game bawaan Windows lainnya, seperti Hearts, Solitaire dan Minesweeper.

Game catur ini punya tampilan sederhana. Namun memiliki gameplay yang menantang. Pemain bisa bermain catur dari level 1 hingga level 10. Semakin tinggi level, semakin sulit menaklukannya. Game ini bisa dimainkan oleh dua orang. Namun kalau sedang ingin bermain dengan komputer juga bisa.

Saya penasaran untuk mencoba, sejauh mana dewi keberuntungan menemani saya saat bermain game ini. Saya mulai dengan melawan komputer level 1. Saya pilih bidak berwarna hitam dan hasilnya bisa menang dengan mudah. Kemenangan itu terus berlanjut sampai beberapa level berikutnya. Namun sampai level 8, kesulitan menghadang perjalanan saya.

Ada fitur
Ada fitur "Undo". (Sumber: Dok. Pribadi) googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});
Sebenarnya untuk menang bisa pakai trik nakal. Karena game ini menyediakan fitur "Undo", dimana pemain bisa kembali ke gerakan sebelumnya. Jadi kalau kalah, tinggal di-Undo saja bisa mengubah hasil permainan.

Tapi entah kenapa, saya kurang berminat untuk memakainya. Jadi saya tinggal main saja tanpa pakai  fitur itu. Kalau menang lanjut level. Kalau kalah ya sudah, cari kesalahannya apa lalu coba lagi dari awal. Dan ternyata bermain game ini tanpa memakai "Undo" tidaklah mudah.

Saya bersemangat untuk mengalahkannya. Tapi karena terlalu semangat, saya keasyikan mencari celah mereka hingga melupakan nyawa diri sendiri. Akhirnya, bolak -- balik saya dikalahkan oleh komputer level 8. Salah satu kekalahan yang menggelikan adalah saat saya mendorong sang raja maju sendirian tanpa dikawal benteng.

Sang raja maju sendirian. (Sumber: Dok. Pribadi)
Sang raja maju sendirian. (Sumber: Dok. Pribadi)
Kekalahan itu membuat saya berpikir, backup adalah keharusan. Jadi saya bermain lagi dengan selalu mengamankan raja terlebih dahulu. Entah dengan dikawal bidak lain atau rokade. Setelah mencoba beberapa kali, sukses pun tergapai.

Kalah ratusan kali, menang hanya sekali. (Sumber: Dok. Pribadi)
Kalah ratusan kali, menang hanya sekali. (Sumber: Dok. Pribadi)
Statistik game menyebutkan, saya telah kalah sebanyak 109 kali, imbang 1 kali, barulah kemenangan perdana bisa dicicipi. Menang sekali setelah kalah ratusan kali, rasanya sungguh memuaskan. Dan ini jadi bekal saya untuk melawan komputer level 9.

Namun, level 9 pun tidak mudah dilewati. Gaya bertahan yang saya peroleh di level sebelumnya, memang membuat permainan berjalan lebih lama. Namun saat musuh lengah dan membuka celah, rasa keasyikan bertahan membuat saya buta akan peluang emas.

Kelamaan menyerang. (Sumber: Dok. Pribadi)
Kelamaan menyerang. (Sumber: Dok. Pribadi)
Seperti yang terlihat di gambar, bidak hitam saya ada lima buah, terdiri dari raja, ratu, dan tiga pion. Sementara musuh hanya tersisa tiga bidak, yaitu raja, ratu dan satu pion. Secara hitung -- hitungan kasar, bidak hitam yang saya mainkan mestinya bisa menang. Entah dengan memakan pion dulu, atau men-skak raja musuh dengan salah satu atau kombinasi mereka.

Kesempatan emas itu terlewatkan karena saya kurang jeli melihat peluang. Saya akhirnya kalah. Sejak saat itu, saya pikir untuk menang tak bisa hanya bertahan saja. Tapi juga disambi dengan memanfaatkan peluang yang ada.

Setelah rehat dan mencari pengalihan sebentar, saya main lagi. Kali ini dengan mata dan pandangan yang lebih terbuka terhadap situasi yang ada. Setelah beberapa kali kalah lagi dan sempat seri sekali, kemenangan pun berhasil dicapai.

Statistik game menampilkan, saya telah kalah sebanyak 87 kali, seri 1 kali, dan menang 1 kali. Tidak lebih berat dari level 8 tapi kalah terus -- terusan bikin saya gemas sendiri.

Kalah dulu sebelum menang. (Sumber: Dok. Pribadi)
Kalah dulu sebelum menang. (Sumber: Dok. Pribadi)
Makin percaya diri, setelah itu saya menaikkan level permainan ke level 10. Komputer level terakhir saya hadapi. Dan entah kenapa, Big Boss ini tak sesulit kelihatannya jika dibanding level 9 yang bikin susah tidur. Cukup dengan kalah 31 kali, kemenangan saat melawan level 10 sudah bisa diraih. Dengan begitu, dari level 1 sampai level 10 sudah berhasil ditaklukkan. Plong rasanya.

Menang sampai level terakhir. (Sumber: Dok. Pribadi)
Menang sampai level terakhir. (Sumber: Dok. Pribadi)
Meski semua level sudah dimenangkan, saya masih bermain game jadul ini saat senggang. Berhasil menaklukkan game ini bisa dilakukan oleh siapa saja. Anak kecil juga bisa bermain dan menang dengan mudah. Apalagi game ini ada fitur "Undo", yang bisa diklik agar mengulang gerakan bidak catur sebelumnya.

Tapi bagi orang yang memiliki hobi rebahan seperti saya, menamatkan game itu dari level 1 sampai level 10 mungkin sesuatu yang tak saya duga. Game ini berhasil membuat saya betah menatap layar laptop lebih lama. Sehingga secara tidak langsung kegiatan itu mengurangi waktu rebahan saya selama di rumah saja.

Jadi saya pikir, berhasil menamatkan game Chess Titans mungkin tidaklah buruk kalau disebut pencapaian receh tahun ini. Dan yang lebih penting, saya bisa sedikit menghindar dari godaan untuk rebahan saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun