rokade. Setelah mencoba beberapa kali, sukses pun tergapai.
Kekalahan itu membuat saya berpikir, backup adalah keharusan. Jadi saya bermain lagi dengan selalu mengamankan raja terlebih dahulu. Entah dengan dikawal bidak lain atauStatistik game menyebutkan, saya telah kalah sebanyak 109 kali, imbang 1 kali, barulah kemenangan perdana bisa dicicipi. Menang sekali setelah kalah ratusan kali, rasanya sungguh memuaskan. Dan ini jadi bekal saya untuk melawan komputer level 9.
Namun, level 9 pun tidak mudah dilewati. Gaya bertahan yang saya peroleh di level sebelumnya, memang membuat permainan berjalan lebih lama. Namun saat musuh lengah dan membuka celah, rasa keasyikan bertahan membuat saya buta akan peluang emas.
Seperti yang terlihat di gambar, bidak hitam saya ada lima buah, terdiri dari raja, ratu, dan tiga pion. Sementara musuh hanya tersisa tiga bidak, yaitu raja, ratu dan satu pion. Secara hitung -- hitungan kasar, bidak hitam yang saya mainkan mestinya bisa menang. Entah dengan memakan pion dulu, atau men-skak raja musuh dengan salah satu atau kombinasi mereka.
Kesempatan emas itu terlewatkan karena saya kurang jeli melihat peluang. Saya akhirnya kalah. Sejak saat itu, saya pikir untuk menang tak bisa hanya bertahan saja. Tapi juga disambi dengan memanfaatkan peluang yang ada.
Setelah rehat dan mencari pengalihan sebentar, saya main lagi. Kali ini dengan mata dan pandangan yang lebih terbuka terhadap situasi yang ada. Setelah beberapa kali kalah lagi dan sempat seri sekali, kemenangan pun berhasil dicapai.
Statistik game menampilkan, saya telah kalah sebanyak 87 kali, seri 1 kali, dan menang 1 kali. Tidak lebih berat dari level 8 tapi kalah terus -- terusan bikin saya gemas sendiri.