Siang itu, mendung bercengkerama dengan langit
Memayungi hutan gundul dan bukit gersang
Melindungi mereka dari cacian sang surya
Seorang penggembala bersama seekor domba
Meniti rumput dan semak dengan sigap
Tanpa peduli cuaca bahkan masa depan
Seorang diantara mereka
Terlalu bersemangat hingga jatuh ke dunia mimpi
Tubuhnya menyatu dengan kerikil kecil yang lancip
Kulitnya bersentuhan dengan tanah setengah basah
Dan bibirnya berciuman dengan kemesraan takdir yang esa
Yang satunya masih berdiri di tengah alam yang tak pasti
Ia memandang ke arah horizon dengan ratapan dan harapan
Namun ia tak ingin meninggalkan kelimpahan saat ini
Rumput terus ia kunyah
Pelan dan perlahan
Hingga ia tak sanggup menelan
Dan ikut terjatuh ke dunia mimpi
Menyusul sahabatnya yang belum kembali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H