ArtikelÂ
Perkembangan peserta didik pada masa remaja akhirÂ
Dosen Pengampuh MK : Ibu Rahmawati Ohi S.Pd,M.Sn
Kelompok 2
Daud Tuna (341423023)
Nurafni (341423014)
Nazwa Nur Hadau (341423012)
Siti harfia Baruadi (341423033)
Septi aulia ( 341423023)
Jurusan pendidikan sendratasik, Fakultas sastra budaya
Abstrak
Late adolescence is a periode where the closing of the process of self-development both psycologically and physically experienced by late adolescence. Late adolescence is a periode where a teenager must be ready to face adukthood here mental readiness must be really prepared. Not only mental readiness but physical readiness must also be prepared by a late teenager. The changes that occur in a teenager make various kinds of impacts on the teenager, where guidance and direction from parents is needed by these teenagers for their readiness and maturity in facing or entering the adult world. This end is not only in term of physical development but also in terms of their psychic development, development which includes in everything such as tasks as late teens, their emotional, social, religious, intellectual, physycal and even moral development. Where this situation will cause a lot of problems in late teens. If they can't go throught this phase of development properly, it will be problematic for their further development. So in this study using a qualitative library research method (library study) with the aim of knowing every late adolescence development in all aspeccts and its implictions for education for these late adolescence.
Artikel Info Abstrak
I. PENDAHULUAN Masa remaja merupakan masa peralihan, di mana terjadinya suatu perbedaan dari satu tahap perkembangan ke perkembangan selanjutnya, hal ini menunjukkan bahwa terjadinya suatu perubahan di mana seseorang meninggalkan halhal terdahulu dan menyambut hal-hal yang akan terjadi selanjutnya. Jika seorang anak-anak telah memasuki masa remaja, maka sang anak harus meninggalkan sifat kekanak-kanakannya dan merubah perilaku baru sebagai pengganti dari perilaku yang telah ditinggalkan (Juntiuka Ahmad, 2003), perubahan ini terjadi ditandai dengan perubahan-perubahan fisik yang dialami oleh seorang anak untuk tumbuh menjadi lebih dewasa, dimana untuk menjadi dewasa, seorang anak harus memasuki masa remaja, perkembangan dari remaja akhir merupakan bagian dari mempelajari kehidupan di masa remaja. Remaja muda merupaka generasi yang akan menjadi harapan bagi seluruh masyarakat dalam memajukan dan mewujudkan kehidupan yang lebih tentram di bumi ini. Jika generasi tersebut rusak, maka dapat dipastikan bahwa akan terjadi kemerosotan dalam mencetak generasi yang berkualitas di salam suatu negara. Pada kenyataannya, masih banyak remaja yang menjadi sumber dari permasalahan itu sendiri, maka dari itu, di dalam dunia pendidikan menciptkan sikap disiplin di mana seorang siswa harus menaati peraturan-peraturan yang ada di sekolah, mengajarkan kepada siswa bagaimana caranya untuk berinteraksi dengan baik tanpa menimbulkan perkataan menyinggung hati temannya, serta mengahragi keberadaan pendidik dan teman sebaya dalam proses kegiatan belajar dan mengajar (Rangel dan Adrian, 2012). Adapun kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang individu dalam bermasyarakat yaitu seseorang harus memiliki nilai-niai moral yang baik yang dipengaruhi dengan budaya yang baik, di masa remaja memanglah terkadang melakukan suatu tindakan tanpa berpikir panjang akan masalah yang dihadapinya, sehingga dalam menciptakan penerus bangsa yang bermoral akan terasa sulit untuk diwujudkan, maka dari itu penulis tertarik untuk membahas perkembangan masa remaja akhir yang mereka alami dan bagaimana implikasi perkembangan tersebut terhadap pendidikan para remaja tersebut.
II. METODE PENELITIANÂ
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian Find Out kelompok kami telah mewawancarai 3 orang anak dengan berbeda-beda sifat dan karakter.
- Internal
Awal fajri ramadhan seorang remaja akhir yang berusia 19 tahun yang mempunyai ciri-ciri yaitu rambut ikal, kulit warna sawo matang, tinggi 170cm, dan memiliki kepribadian seperti frandly, ramah ,royal dan  welcome dengan semua orang, kecerdasanya di bidang akademik khususnya pelajaran matematika, dan bakatnya dibidang olahraga khususnya bola takraw.
 alwhy seorang remaja akhir yang berusia 21 tahun yang mempunyai ciri-ciri yaitu rambut lurus,tinggi 165cm, kulit sawo matang,dan memiliki kepribadian pendiam, pemalu, royal
dalam kecerdasannya dibidang akademik khususnya di pelajaran sejarah, bakatnya dibidang olahraga khususnya bernyanyi, bermain gitar dan sepak bola
.Syaidhin rifky syaputra seorang remaja akhir berusia 20 tahun yang mempunyai ciri-ciri yaitu rambut ikal, kuning langsat, tinggi 175cm dan memiliki kepribadian seperti pemalu, royal. Kecerdasannya dibidang akademik khususnya pelajaran sejarah dan bakatnya dibidang olahraga khususnya bola basket dan bola kaki dan renang. Â Â
Marhumi majid seorang remaja akhir berusia 21 tahun yang mempunyai ciri ciri yaitu kulit putih rambut panjang hitam, tinggi badan 158 dan berat badan 51 anak ini memiliki kepribadian yang ramah , dan ceria , anaknya kecenderungan mudah sakit asma, kecrdasannya di bidang olahraga khususnya bermain bola volly .
Anisa Husain
Umur 21, BB 50, TB 153
Lahir digorontalo 13-02-2003
Kulit putih Rambut pendek hitam
Anak ini memiliki kecerdasan cepat menangkap sesuatu dan mudah memahami. Bakatnya menjahit, berkepribadian hangat dan ceria.
Hikmawati Mahani
Umur 19, BB 50, TB 155
Lahir di Gorontalo Utara 17-07-2005
Kulit putih Rambut panjang hitam
Anak ini memiliki kecerdasan dalam memahami pelajaran dan mudah mudah menebak. Bakatnya badminton, berkepribadian pendiam dan ceria.
Azwira samasi
Umur 20,BB 40 TB 154
Lahir laulalang 30 april 2004
Kulit sawo matang rambut panjang hitam
Anak ini mudah memahami sesuatu jika apabila dia memahami secara serius dalam bidang akademik maupun olahraga
Bakat bermain badminton.
- Eksternal
Pada bagian eksternal kesehatan dan nutrisinya normal awal sendiri dalam keadaan sehat dan mengomsumsi makanan dan minuman yang mengandung nutrisi seperti roti,susu, telur.
Untuk faktor keluarga dan sosialnya awal sendiri mempunyai keluarga yang cemara, damai dan harmonis, dan dia saling menginteraksi dengan masyarakat yang ada dilingkungan sekitarnya.
Untuk hambatan yang dimilik awal saat ini tidak ada.
Pada bagian eksternal kesehatan dan nutrisinya normal alwhy sendiri dalam keadaan sehat dan mengomsumsi makanan dan minuman yang mengandung nutrisi seperti roti, susu, dan telur.
Untuk faktor keluarga dan sosialnya alwhy sendiri mempunyai keluarga yang cemara, damai dan harmonis, dan dia sering berinteraksi dengan masyarakat yang ada dilingkungannya.
Pada bagian eksternal kesehatan dan nutrisinya normal Rifky sendiri dalam keadaan sehat dan mengomsumsi makanan dan minuman yang mengandung nutrisi roti, susu.
Untuk faktor keluarga dan sosialnya Rifky sendiri mempunyai keluarga cemara, damai dan harmonis dan dia sering berinteraksi dengan masyarakat yang ada dilingkungannya. Â Â
Pada bagian eksternal kesehatan dan nutrisinya marhumi majid muda sakit dan memiliki nutrisi yang cukup , dan suka mengkonsumsi buah dan susu .
Untuk faktor keluarga sendiri harmonis, rukun, dan damai, dan lingkungan sosialnya baik dengan sekitar dan sangat pandai bersosialisasi dengan baik.
Anaknya sehat, namun memiliki penyakit asam lambung, dan beberapa kali masuk RS karena asam lambung. Nutrisi anak ini, ia jarang mengkonsumsi buah, dan tidak mengkonsumsi minuman yg berkafein, tapi sering mengkonsumsi susu. Tidak memiliki hambatan, lingkungan sosialnya baik, mudah berbaur dan mudah beradaptasi dengan orang baru. Lingkungan keluarga pun baik baik saja rukun dan hangat!
Anaknya sehat, tidak memiliki riwayatsakit. Nutrisi anak ini, ia jarang mengkonsumsi buah, tapi sering mengkonsumsi susu. Tidak memiliki hambatan, lingkungan sosialnya baik, mudah berbaur dan mudah beradaptasi dengan orang baru. Lingkungan keluarga pun baik baik saja rukun, hangat dan damai.
Cenderung pemalu dan sedikit tertutup,anaknya kecendurungan ramah dan baik,suka mengkonsumsi buah-buahan dan susu,tidk memiliki hambatan
Di lingkungannya dia kurang beradaptasi dan kurang bersosialisasi dengan baik,tapi di lingkungan keluarga dia terbuka.
  Â
III. HASIL DAN PEMBAHASANÂ
1. Perkembangan Masa Remaja Akhir Masa remaja akhir merupakan masa perubahan dari remaja akhir menuju ke dewasa, hal ini merupakan proses yang cukup lama di mana ditunjukkan pada saat manusia menginjak umur tujuh belas hingga dua puluh dua tahun. Pada masa terjadi perkembangan di mana seseorang akan memikirkan cita-cita mereka dan proses hubungannya dengan orang tua sebagai bentuk orientasi di masa depan (Syamsu Yusuf dan Nani M Sugandhi, 2014), secara psikologis masa remaja adalah masa pasa saat manusia mempunyai peran di dalam masyarakat dewasa, di mana tidak lagi merasakan sebagai anak yang membutuhkan bimbingan dan aturan yang ketat sebagai mana layaknya orang tua memberikan aturan ketat pada seorang anak kecil. Tetapi anak remaja memikili tingkatan yang sama dengan orang dewasa, menjadi permasalahan dalam hak integrasi masyarakat dan memiliki banyak aspek afektif yang menjadi pertimbangan adalah masalah pubertas yang termasuk ke dalam perubahan yang signifikan, perubahan intelekrtual yang menjadi khas pola pikir remaja adalah mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa (Sarlito Wirawan dan Sarwono, 2010). Adolessense berasal dari kata adolescere yang artinya: "tumbuh", atau "tumbuh menjadi dewasa" untuk mencapai "kematangan", kematangan adolessense disini memiliki arti yang cukup luas yaitu yang berarti mencakup kematangan mental, emosional, seksual dan fisik. Pada masa adolessense ini merupakan masa di mana terjadi proses perubahan baik itu dalam aspek cara berpikirnya yang jauh lebih matang (John W dan Santrock, 2003). Karena masa ini sangat singkat dan tidak terlalu lama maka sangat diharapkan perkembangan ini dapat dilakukan dengan sebaik mungkin untuk mempersipakan diri secara matang untuk memasuki masa dewasa yang akan menjadi lebih sulit dihadapi. Banyak pendapat tentang masa adolescence ini namun pada umumnya untuk batas umur berkisar 17-22 tahun, pada masa adolescence ini merupakan masa di mana emosi seseorang sudah dapat dikuasai oleh dirinya sendiri, bahkan ia memiliki keberanian dalam menjalankan hidpnya, memiliki arah kemana ia akan berjalan membawa hidupnya melalui sebuah cita-cita, serta memiliki kesadaran diri yang mulai jelas akan tujuan apa yang harus didapatkan. Sudah ulai muncul sikap kritis yang mulai aktif dan objek dalam mengambil suatu langkah yang melibatkan dirinya ke dalam suatu kegiatan di dunia luar, seseorang sudah mulai mampu mengatur dan mendidik dirinya sendiri melalui pengalaman yang ia terima sebagai bentuk dari pengaruh yang didapatkannya, pada masa remaja ini merupakan masa yang menentukan ke arah mana bentuk kedewasannya (Agung Hartono dan Sunarto, 2006). Dalam memahami hal ini, terdapat beberapa sifat yang dialami pada masa adolescence yaitu memberikan sifat yang baik dalam memilih norma-norma yang ada, memiliki ketenangan dalam menjalankan kehidupannya dalam mengatasi masalah, menyadari bahwa memberikan kritik dan memiliki sikap aktif waktu masih kecil mudah secara teori namun sangat sulit untuk dijalankan, memiliki rencana hidup yang harus dijalankan dengan jelas, menghargai keputusan maupun tradisi baik itu dalam agama maupun budaya, dalam memilih pasangan bukan hanya dari segi fisik saja namun melalui beberapa pertimbangan yang matang, mengambil jalan hidup yang diyakininya itu bermanfaat baginya, dan terakhir memiliki perasaan terhadap erotik dan seksualitas yang sebelumnya berbeda namun sudah menjadi satu kesatuan. Pada periode adolescence ini mereka mulai menemukakan hal-hal yang bermakna dalam hidup mereka, antara lain:
a) Memilih teman yang satu frekuensi dan baik dalam lingkungan berlajar masupun dalam lingkungan masyarakat.
 b) Memiliki rasa tanggung jawab dalam menepati janji antar teman.
c) Memberikan ucapan selamat apabila ada hal baik kepada teman.
2. Perkembangan Intelektual masa remaja akhir
Di usia 18 tahun, faktor eksternal dalam diri saya mencakup:Pengaruh teman sebaya.
Tekanan dari lingkungan sekolah.
Ekspektasi dari keluarga terkait prestasi akademis.
Sedangkanfaktor internal yang mungkin memengaruhi saya di usia 18 tahun:
Keinginan dan motivasi pribadi untuk meraih tujuan.
Ketahanan mental dan emosional dalam menghadapi tantangan.
Nilai-nilai dan keyakinan pribadi yang membentuk pola pikir dan tindakan saya
Disini saya akan menguraikan bagaimana Sedangkan untuk kecerdasan sendiri dari usia 18-20 tahun saya nerapkan 3 kecerdasan yaitu
Kecerdasan Intelektual: Ini mencakup kemampuan untuk belajar, memahami, dan menerapkan pengetahuan baru. Pada usia ini, saya mengalami peningkatan dalam kecerdasan intelektual saya, terutama sehubungan dengan studi di perguruan tinggi atau pemahaman yang lebih dalam tentang topik tertentu.
Kecerdasan Emosional: Ini melibatkan kemampuan untuk mengenali, memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi dengan sehat. Selama rentang usia ini, saya mulai mengembangkan kecerdasan emosional yang lebih baik, membantu saya dalam berinteraksi sosial, mengelola stres, dan membangun hubungan yang lebih bermakna.
Kecerdasan Sosial: Ini berkaitan dengan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain, memahami perspektif orang lain, bekerja sama dalam tim, dan membangun hubungan interpersonal yang sehat. Pada kecerdasan ini saya mengalami peningkatan dalam kecerdasan sosial saya karena saya terlibat dalam berbagai hubungan sosial dan aktivitas kelompok.
Inilah 3 kecerdasan yang menjadi pegangan saya untuk dapat berkembang dari usia 18 hingga saat ini
perkembangan kepribadian diri saya dari usia 18 hingga 20 tahun
Mandiri: Pada usia ini, saya mulai mengembangkan kemandirian yang lebih besar dalam mengambil keputusan, mengelola waktu, dan merencanakan masa depan Anda sendiri.
mencapainy
Penyesuaian diri: saya mengalami pertumbuhan dalam kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, baik itu di lingkungan akademis, sosial, atau profesional.
Penentu tujuan: Selama periode ini, saya mulai merumuskan tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang lebih spesifik, serta mengembangkan strategi bagaimana untuk mencapainya.
Ketahanan emosional: Dalam menghadapi tekanan dan tantangan, saya mengembangkan ketahanan emosional yang lebih baik, mampu mengelola stres dan menghadapi kegagalan dengan sikap positif.
A. Faktor Internal
3. Menurut Para Ahli Tentang Gen :
Genetika adalah cabang biologi yang bersangkut-paut dengan pewarisan sifat (hereditas) dan variasi (Stansfield, 1983). Genetika adalah cabang biologi yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan ekspresi sifat-sifat menurun (Klug dan Cummings, 2000).
4. Menurut para ahli tentang kecerdasan
Berdasarkan pengertian kecerdasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan adalah kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah yang dihadapi, dalam hal ini adalah masalah yang menuntut kemampuan fikiran serta dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif.
5. Menurut para ahli tentang bakat :
Menurut Sukardi (2003) bakat merupakan suatu keadaan yang terdapat pada seorang individu yang dapat melakukan perubahan pada keadaan selanjutnya. Bakat sangat tidak mungkin berubah. Bakat selalu bersifat stabil dan dapat dikembangkan guna peningkatan kualitas dan mutu pendidikan
6. Menurut para ahli tentang kepribadian
Phares mendefinisikan kepribadian sebagai pola yang khas dari pikiran, perasaan dan tingkah laku yang membedakan orang yang satu dengan yang lain dan tidak berubah lintas waktu dan situasi (Kurniawaty, 2008).
B. Faktor Eksternal
7. Menurut Para ahli tentang  perkembangan kesehatan dan nutrisi
Menurut World Health Organization (WHO) definisi nutrisi adalah kandungan zat gizi yang seseorang peroleh dari sumber makanan dan minuman yang berguna untuk kesehatan dan pembangunan sel tubuh. Dan kesehatan yaitu Definisi sehat menurut "World Health Organization" (WHO) merumuskan dalam cakupan yang sangat luas, yaitu "keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat"
8. Menurut Para ahli tentang keluargaÂ
Coleman dan Cressey (dalam Muadz dkk, 2010:205) menambahkan, keluarga adalah sekelompok orang yang dihubungkan oleh pernikahan, keturunan, atau adopsi yang hidup bersama dalam sebuah rumah tangga. Keluarga menurut para pendidik merupakan lapangan pendidikan yang pertama dan pendidiknya adalah kedua orang tua.
9. Menurut Para ahli tentang lingkungan sosialÂ
IV SIMPULAN DAN SARAN
V DAFTAR RUJUKAN
 Ahmad Abu dan Sholeh Munawar . 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Ali Muhammad dan Asrori Muhammad. 2005. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara. Amin dan Munir Samsul. 2013. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah. Daradjat Zakiah . 2010. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang. Daulay dan Salim Agus . 2020. Diklat Psikologi Perkembangan STAIN PSP. Fatimah dan Enung. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Vp Pustaka Setia. Fenti Hikmawati. 2012. Bimbingan Konseling. Jakarta: Rajawali Press. Hidalgo Guemes, M. Cenal Gonzalez Fierro. 2017. Perkembangan Masa Remaja. John W Santrock . 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Penerbit Erlangga. Juntiuka Ahmad. 2003. Dinamika Perkembangan Anak Remaja. Bandung: PT Rafika Aditama. Mappiare. Dan Andi. 2011 Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Rajawali Press. Rangel Adrian. 2012. Transisi dan Pendidikan Remaja, Pembelajaran dan Pengembangan Kepribadian. Sarwono dan Wirawan Sarlito. 2010. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Press. Sugandhi Nani M dan Yusu Syamsu f. 2014. Perkembangan Peserta Didik Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sunarto dan Harton Agung . 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Y.B Mangunwijaya.. 2002. Menumbuhkan Sikap Regius Anak-anak. Jakarta: PT Gramedia. Zulkifli. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosda Karya.ikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H