Justru sangat naif jika apa yang dikritik itu akhirnya dibenarkan lewat jalan ikut serta sebagai bagian dalam lingkaran kekuasaan. Hal itu tak ubahnya bagaikan ungkapan peribahasa Jawa "esuk dele sore tempe", pagi kedelai sore tempe, alias tidak konsisten atau mengingkari diri sendiri, atau sikap mudah berubah-ubah ikut arah angin demi kesejukan rasa dan kenikmatan.
Ibu Megawati Soekarno dan PDI Perjuangan biarkan konsekuen lewat jalan yang dipilih dengan teguh pada prinsif yang tersirat dalam ungkapan "satyam eva jayate", Â hanya kebenaran berjaya, atau kebenaran pasti menang. Namun bukan berarti keberadaan PDI Perjuangan di luar kekuasaan dipandang melulu sebagai ungkapan berseberanga dengan pemerintah.
Secara historis dan bathin, Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto ada ikatan persahabatan panjang dan memiliki catatan pengalaman yang tidak bisa begitu saja dilupakan sehingga kedekatan mereka tidak perlu diragukan.Â
Pemberian Bunga Angrek Putih Ungu secara simbolis mengekspresikan masih ada kedekatan bathin diantara mereka, dan sesungguhnya tidak ada persoalan besar yang menghambat komunikasi dan interaksi yang berarti. Situasi dan kondisi, atau atmosfir kehidupan lah yang belum memungkinkan melakukan pertemuan diantara mereka.Â
Semoga keindahan dan semerbak wangi bunga angrek putih ungu di hari Ulang Tahun Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai simbol, dan memiliki makna serta pesan penting ungkapan rasa cinta terhadap Bangsa dan Negara dari kedua tokoh bangsa ini.Â
Jauh dimata dekat dihati !!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI