Hadiah Ulang Tahun untuk Ibu Megawati Soekarnoputri dari Prabowo Subianto adalah jenis bunga angrek berwarna ungu dan putih. Menurut kacamata floriografi, pemberian bunga seperti itu sebagai ekspresi menyampaikan pesan estetik, cantik, rasa hormat, kerendahan hati dan ketulusan (hati bersih) melalui angrek putih.
Sedangkan angrek ungu erat kaitannya sebagai lambang ratu sejati, karena bunga ini populer dan disukai kalangan keluarga kerajaan, sehingga identik dengan kekuasaan dan kebangsaan.
Pemaknaan terhadap jenis dan warna bunga memang sangat multidimensional, dan adakalanya tergantung kondisi sosial dan perkembangan zaman. Banyak cara dilakukan memaknai keindahan bunga. Penyanyi legendaris John Lennon menulis syair lagu metafora bunga sebagai lambang cinta, dengan ungkapan kalimat "Cinta adalah bunga yang harus kamu biarkan tumbuh".
Pemberian bunga angrek putih ungu oleh Presiden Prabowo Subianto kepada Ibu Megawati Soekarnoputri dapat dimaknai sebagai ekspresi kedekatan emosional tetap terjalin diantara mereka, walaupun tidak diungkapkan dengan kata-kata maupun melalui pertemuan empat mata.
Atmosfir politik yang berkembang dewasa ini sebagai salah satu faktor penyebab tidak elok melakukan pertemuan diantara mereka. Walaupun sesungguhnya diantara mereka berdua ada kedekatan emosional serta kesamaan persepsi tentang cinta teramat besar terhadap bangsa Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto dalam kepemimpinanya memilih jalan ingin merangkul semua eksponen untuk bersatu dalam kabinetnya (Kabinet Merah Putih) dengan harapan membangun kebersamaan membangun negeri dengan postur kabinet gemuk.
Obsesi Prabowo ingin merangkul semuanya, termasuk kompetitornya di Pilpres, sah-sah saja. Namun bukan berarti keberadaan PDI Perjuangan yang dikomandoi Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum harus berada dan ikut dalam lingkaran kekuasaan atau Kabinet Presiden Prabowo Subianto.
Berada diluar kekuasaan bukan berarti selamanya sebagai ungkapan sikap oposan apalagi berseberangan secara langsung "head to head".   Sebagai partai nasionalis dan melanjutkan ideologi perjuangan The Founding Fathers Bung Karno, PDI Perjuangan akan tetap mengutamakan kepentingan nasional, bangsa dan negara walaupun tidak berada di lingkaran kekuasaan.
Sejauh kebijakan pemerintah yang sedang berkuasa sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945 akan didukung tanpa reserve. Sebaliknya wajar pantas PDI Perjuangan memberi kritik dan jadi oposisi jika dipandang ada kebijakan yang melanggar konstitusi, terutama kebijakan yang yang tidak berorientasi kepada kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
Kronologi perjalanan sejarah dan kiprah Ibu Megawati Soekarno di gelanggang politik sejak awal nampak secara kasat mata konsekuen terhadap konstitusi. Siap tidak populer membela kebenaran, bahkan pernah merasakan posisi pahit sebagai musuh bersama ketika kepemimpinan otoriter orde baru. Selama era reformasi, bukan baru kali ini PDI Perjuangan berada di posisi luar lingkaran kekuasaan. Era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama 10 tahun PDI Perjuangan tidak tergiur masuk lingkaran kekuasaan.
Sikap konsekuen Ibu Megawati Soekarno teguh pada pendirian tidak gila kekuasaan justru bisa dimaknai sebagai bentuk jiwa kesatria dan selaras antara ucapan dan tindakan. Bukankah selama ini Ibu Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan mengkritisi dan menggugat ada sesuatu yang salah dalam praktek demokrasi kita, terutama dalam pelaksanaan pemilihan presiden ?