"Love is a flower, you've got to let it grow"
  - John Lennon
Momen ulang tahun ke- 78 Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Kamis 23 Januari 2025, menyisakan perbincangan hangat dan menarik tentang makna "Bunga angrek putih dan ungu"Â Â pemberian Presiden Prabowo Subianto.
Dalam perspektif Floriografi, pemberian bunga oleh seseorang adalah seni berkomunikasi simbolis, menyampaikan pesan khusus tanpa mengucapkan kata-kata, tapi mengandung makna penting yang ingin disampaikan.
Secara historis, sejak abad pertengahan cara berkomunikasi mengungkapkan perasaan dan emosi lewat pemberian bunga telah ada, dan mencapai puncaknya pada masa Victoria, Inggris abad ke-19.
Pemberian bunga adakalanya dilakukan karena kondisi menuntut tabu atau tidak pantas berbicara langsung, dan terus terang. Â Sehingga bunga dijadikan sebagai sarana menyampaikan pesan dalam bentuk kode yang mebutuhkan interprestasi.
Oleh karena itu pemberian bunga juga mengandung makna philosopis dan etika, yaitu melakukan komunikasi non-verbal melalui bunga sebagai ekspresi menyampaikan pesan, perasaan dan emosi, bahkan lajim dilakukan dilakukan untuk menyampaikan pesan rahasia.
Masyarakat Victoria ketika itu dikenal sangat sopan dan beretika tinggi, sehingga memilih bunga sebagai cara ideal mengungkapkan perasaan dan emosi, misalnya mengungkapkan rasa jatuh cinta. Ketika itu mengungkapkan perasaan secara terang-terangan dianggap tidak pantas, terutama jika dilakukan oleh perempuan.
Sejak abad ke-19 seni tentang bunga, dan bahasa bunga (floriografi)Â sudah bagaikan budaya yang lajim dilakukan untuk mengungkapkan rasa keintiman emosional, hadiah yang diberikan untuk ucapan terima kasih, rasa syukur maupun tanda kagum dan hormat.
Seiring perjalanan waktu, cara memaknai pemberian bunga turut berkembang, sehingga seni floriografi juga berkembang pesat terutama tentang cara memaknai jenis dan warga bunga yang jumlahnya beraneka ragam. Masing-masing jenis bunga dipahami memiliki makna tersendiri, satu sama lain berbeda, dan memiliki arti dan pesan tertentu.