Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, di Kabinet Presiden Amerika Serikat Donald Trump periode 2025-2025, menyedot perhatian, mengundang perdebatan, bahkan menimbulkan nada kekuatiran bagi sebagian pemimpin negara, karena latar belakangnya dikenal sangat kritis terhadap negara rival Amerika Serikat.
Marco Antonio Rubio,Terpilihnya Antonio Rubio sebagai menteri luar negeri Amerika Serikat memiliki keistimewaan, karena dia merupakan orang pertama terpilih jadi Menteri Donald Trump sesaat setelah pelantikan dirinya. Bahkan tanpa menghadapi hambatan berarti ketika melakukan fit and proper test di Senat Amerika Serikat. Tidak ubahnya bagai diberi karpet merah.
Wajar muncul pertanyaan ada apa yang terlintas di benak Donald Trump memilih Marco Rubio rekan separtainya, pernah sebagai kompetitornya dan terkenal sangat antipati terhadap negara-negara rival Amerika Serikat
Tidak dapat dipungkiri, jabatan yang diemban Marco Rubio sangat strategis dan akan berpengaruh terhadap geopolitik internasioal, terutama kepada kebijakan luar negeri Amerika, sehingga wajar jadi perhatian khusus pemimpin di semua belahan dunia.
Apakah Antonio Rubio sengaja dipilih karena memiliki kesamaan kerangka berpikir dengan Donald Trump dalam menerapkan kebijakan luar negeri ?
Senator dari Partai Republik ini telah lama dikenal sebagai orang sangat kritis terhadap negara yang dianggap rival Amerika, terutama terhadap China, dan kerap menyebut China sebagai negara lawan paling kuat dan berbahaya bagi Amerika.
Saat sesi uji kelayakan dan kepatutan, Rabu 15 Januari 2025 di Senat Amerika, Marco Rubio dengan terang-terangan mengatakan "China adalah musuh yang paling kuat dan berbahaya yang pernah dihadapi Amerika Serikat". Â
China dianggap sebagai musuh dan pesaing dalam bidang teknologi, industri, ekonomi, geopolitik dan ilmiah.
Bahkan China sendiri menuduh Marco Rubio sebagai pendukung vokal gerakan demokrasi di Hongkong, sehingga tidak disukai pihak China, bahkan menerapkan sanksi terhadap Marco Rubio.
Latar belakang Marco Rubio yang dikenal anti China,Iran, Kuba dan Venezuela, dianggap sepadan dengan Donald Trump yang sejak kampanye dan pada saat pidato perdana setelah pelantikan dirinya selalu menggaungkan sikap yang sama, yaitu akan melakukan kebijakan khusus penerapan tarif atau pajak lebih tinggi terhadap China dan Meksiko untuk mengamankan kepentingan dalam negeri dan ekonomi Amerika.
Kesamaan pemikiran antara Donald Trump dan Marco Rubio selama ini dipandang banyak kalangan sebagai salah satu indikator bentuk kebijakan luar negeri Amerika selanjutnya.Â