Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jumat Agung Tidak Mesti Berbusana Hitam

29 Maret 2024   15:52 Diperbarui: 29 Maret 2024   15:54 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam PUMR (Pedoman Umum Misale Romawi) tersebut menyebutkan :

"Gereja adalah Tubuh Kristus. Dalam Tubuh itu tidak semua anggota menjalankan tugas yang sama. Dalam perayaan Ekaristi tugas yang berbeda-beda itu dinyatakan lewat busana liturgi yang berbeda-beda. Jadi, busana itu hendaknya menandakan tugas khusus masing-masing pelayan. Disamping itu, busana liturgi juga menambah keindahan perayaan liturgis. Seyogianya busana liturgis untuk imam, Diakon, dan para pelayan awam diberkati".

Dengan demikian sangat jelas disampaikan bahwa yang semestinya mengenakan busana sesuai warna liturgi adalah para Imam, bukan umat yang ikut perayaan.

Artinya Umat memiliki kebebasan mempergunakan warna busana apapun, termasuk hitam, merah maupun warna lain.

Maka kontroversi warna busana pada saat perayaan Jumat Agung sudah semestinya diakhiri, terutama larangan terhadap mengenakan warna busana hitam, dan menghentikan anjuran, apalagi paksaan bagi umat mempergunakan busana warna merah.

Ajaran Gereja Katolik sampai saat ini belum ada memuat himbauan atau kewajiban bagi umat mengenakan busana sesuai dengan warna liturgi.

Artinya, pendapat selama ini tentang warna busana yang layak dipergunakan mengikuti ibadah atau perayaan Ekaristi bukan berasal dari otoritas Gereja.

Walaupun demikian bukan berarti Gereja melarang warna busana yang dikenakan oleh umat. Tetapi memberi kebebasan kepada umat memilih dan mempergunakan warna busana sesuai dengan yang dimiliki dan selera masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun