Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apakah Agus Yudhoyono Galau Surya Paloh Ikut Koalisi

25 Maret 2024   14:29 Diperbarui: 25 Maret 2024   14:41 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian perlu dipikirkan bagaimana caranya agar Partai Demokrat memiliki posisi tawar lebih besar di koalisi walau memiliki jumlah kursi terkecil.

Terpenting, AHY semestinya justru memanfaatkan posisinya sekarang untuk lebih intensif melakukan konsolidasi internal agar di pemilu akan datang Partai Demokrat memiliki peluang memperoleh kursi lebih besar lagi.

Sebagai tanda mensyukuri ikut gabung koalisi Prabowo, partai Demokrat untuk sementara cukuplah sebagai anak manis, ikut arus dan tidak perlu banyak bermanuver, apalagi sampai keasikan "Pansos" sebagaimana telah terlihat selama AHY jadi menteri belakangan ini.

Pansos (panjat sosial) dan membangun image lewat media sosial dengan tujuan bisa ikut lagi calon presiden maupun wakil presiden justru akan menjadikan AHY sumber kekuatiran bagi pihak berkepentingan.

Lebih baik AHY fokus konsolidasi internal partai, membesarkan partai, dan mencetak rekor baru di Pemilu akan datang. Jangan latah ikutan mempersiapkan diri sebagai kandidat capres, karena partai Demokrat butuh ditingkatkan popularitas dan elektabilitasnya.

Jika nanti masih memperoleh jatah menteri di Kabinet Prabowo, anggap saja itu nasib mujur dan syukuri. Jangan neko-neko apalagi sampai banyak bermanuver.

Yang pasti gaya komunikasi jauh beda saat jadi oposisi dibandingkan ketika ikut koalisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun