Drama memilukan kini menghinggapi Capres Anies Baswedan sesaat setelah KPU menetapkan hasil final rekapitulasi Pilpres (20/3/2024), dan menetapkan Pasangan Prabowo Subianto pemenang Pilpres.
Di hari yang sama, tidak lama setelah pengumuman KPU, Surya Paloh Ketua Umum Partai Nasdem di Nasdem Tower mengucapkan selamat atas kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Surya Paloh juga mengatakan dengan tegas menerima hasil rekapitulasi pemilu 2024, baik hasil Pilpres dan Pileg.
Jelas terungkap sesungguhnya Surya Paloh menerima tanpa reserve hasil perhitungan suara Pemilu 2024 oleh KPU, dan sebagai sebuah pernyataan nyata bahwa Surya Paloh tidak ada niat menggugat hasil Pilpres.
Sikap Surya Paloh ini berbanding terbalik dengan Sikap Anies Baswedan yang mengatakan di hari yang sama, berencana esok harinya (21/3/2024) akan mendaftarkan gugatan ke MK.
Perbedaan pilihan sikap diantara keduanya, jelas mempertontonkan bahwa Partai Nasdem, terutama Surya Paloh sungguh tidak mendukung Anies Baswedan menggugat hasil maupun pelaksanaan Pilpres 2024.
Anies Baswedan akan dibiarkan sendirian memperjuangkan gugatan ke MK, dan kondisi ini menunjukkan telah terjadi perpecahan kepentingan antara Anies Baswedan dengan Surya Paloh dan Partai Nasdem.
Gelagat perbedaan keinginan ini sebenarnya indikasinya telah lama nampak samar-samar dalam proses pengajuan dan dukungan terhadap hak angket di DPR RI.
Sejak awal dan sampai hari ini sikap partai Nasdem mendukung hak angket berwarna abu-abu, tidak jelas, bahkan cenderung mengelak dan cari aman.
Kedua peristiwa tersebut jelas sebagai cerminan sikap partai Nasdem sesungguhnya, selain akan pisah jalan dengan Anies Baswedan, lebih memilih berkolaborasi dengan Joko Widodo, kemudian ingin berkoalisi dengan Prabowo Subianto.