Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Anomali Lonjakan Rekapitulasi Suara PSI di Awal Maret 2024

3 Maret 2024   19:57 Diperbarui: 3 Maret 2024   19:59 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara kasat mata, kini publik sudah tidak percaya secara utuh lagi terhadap sepak terjang Joko Widodo yang sejak awal telah terlihat ikut "cawe-cawe" dan campur tangan dalam pemilu 2024. Baik itu pengaruhnya terhadap keputusan MK merubah batas usia calon wakil presiden, maupun getolnya Joko Widodo turut berkampanye secara diam-diam untuk mendukung kemenangan salah satu pasangan capres.

Suka tidak suka, Joko Widodo dalam persepsi publik sudah terlanjur dianggap tidak akan bersikap netral, bahkan mempunyai gerakan terselubung untuk mempengaruhi kemenangan salah satu partai politik demi kepentingan pribadi dan keluarganya.

Oleh karena itu kecurigaan yang muncul terhadap diri Joko Widodo disebabkan oleh sikap Joko Widodo sendiri yang telah menabur rasa untuk tidak dipercayai lagi oleh masyarakat.

PSI sebagai partai politik yang di ketuai oleh Putra Sulungnya sudah barang tentu dianggap akan diintervensi dengan berbagai cara agar bisa lolos ke parlemen. Bukan karena ingin merealisasikan rasa sayang terhadap anak kandung, tetapi juga berguna untuk menjamin kesinambungan pengaruh kekuasaan Joko Widodo setelah tidak jadi Presiden lagi.

Memang sampai hari ini Joko Widodo dianggap sebagai pimpinan orkestra koalisi besar pendukung Prabowo Subianto, dan banyak partai politik ikut ritme yang diayunkan Joko Widodo. Tetapi tidak ada garansi hal itu akan berjalan langgeng dan selamanya manut memenuhi keinginan Joko Widodo sampai dia tidak menjabat jadi presiden lagi, itu kekuatan semu (The Illution of Strength) Joko Widodo, oleh karena itu untuk mengamankan kepentingannya berlangsung panjang kedepan tetap dia membutuhkan partai politik yang memang benar bisa dia kendalikan. Partai yang memungkinkan untuk itu adalah PSI pimpinan putra bungsunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun