Dengan pengalaman di dunia bisnis dan sebagai menteri BUMN, Erick Thohir diharapkan mampu membangun model bisnis seperti apa yang layak dianut persepakbolaan Indonesia kedepannya.
Tidak dapat dipungkiri sepak bola merupakan salah satu bentuk olahraga yang mampu menyedot animo masyarakat selama ini, dan memiliki penonton dan pendukung panatik (suporter) walau selama ini prestasi sepak bola Indonesia tidak begitu baik. Animo dan panatisme ini merupakan pangsa pasar potensial untuk di kelola untuk kemajuan bisnis sepak bola Indonesia.
Siaran Televisi yang mampu mengalahkan rating penonton sinetron hanya sepak bola, bahkan bola meruapakan siaran paling banyak yang ditonton tanpa membedakan kelas dan jenis kelamin.
Beda dengan sinetron yang umumnya hanya ditonton oleh perempuan atau ibu-ibu, sedangkan sepak bola ditonton oleh perempuan dan laki-laki, tua muda, dan kaya miskin.
Pertanyaan menarik selanjutnya yang layak diletakkan di pundak Erick Thohir model bisnis sepakbola bagaimana gerangan yang akan ditorehkan dalam industri sepakbola Indonesia ?
Hal itu pantas dipertanyakan sebagai nilai lebih dan differensiasi sepakbola Indonesia dibawah besutan Erick Thohir yang telah memiliki pengalaman miltu dimensional, baik sebagai pebisnis, investor dan manajemen club sepakbola, maupun pengalaman politis sebagai Menteri BUMN.
Hanya dengan memiliki model bisnis sepakbola yang lebih spesifik persepakbolaan Indonesia diharapkan mengalami kemajuan berarti di tengah banyaknya persoalan menimpa pengelolaan sepakbola kita dewasa ini.
Kita nantikan sepak terjang Erick Thohir mewarnai atmosfir sepakbola Indonesia !!!