Kebangkitan peradaban baru yang diwarnai oleh semakin eksisnya Agama, yang bersamanya membawa hadirnya fundamentalisme, dikuatirkan bisa menimbulkan benturan peradaban dapat diatasi lewat adopsi dan aktualisasi "Manhaj" atau "Model" Nahdlatul Ulama, Islam Nusantara, yang dalam prakteknya melakukan interaksi dialogis, bergumul dan menyatu dengan perkembangan peradaban dengan cara akulturasi, seleksi dan adaptasi.
Kiranya di usia sudah 100 tahun, NU hadir dan mampu berkiprah di gelanggang internasional memperjuangkan dan merawat nilai-nilai harmonisasi kehidupan umat manusia di seluruh belahan dunia, sebagaimana selama ini sudah dilakukan NU di Indonesia sebagai benteng pertahanan harmonisasi kehidupan beragama dan bernegara.Â
NU sesuai dengan visinya dalam memperingati HUT NU Se-Abad, kiranya mampu mewujudkan kebangkitan baru dalam bentuk kedigdayaan mendunia mewarnai kehidupan umat dunia dengan MANHAJ ALA NAHDLATUL ULAMA, yaitu Islam Nusantara, bukan merusak peradaban yang ada tetapi memperkaya peradaban dunia ke arah lebih baik untuk melahirkan kehidupan yang lebih harmonis, damai dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H