Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kelahiran Kampusiana Layak Diapresiasi dengan Satu Kata "Salut"

29 Januari 2023   22:59 Diperbarui: 29 Januari 2023   23:04 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : kompasiana.com

Hanya ada satu kata yang pantas disematkan atas hadirnya "kampusiana" besutan Kompasiana, yaitu "SALUT"

Kehadiran Kampusiana layak diapresiasi dan didukung penuh antusiasme karena memiliki arti penting menjawab sesuatu yang sebenarnya telah lama hilang dari dunia pendidikan kita. Yaitu miskinnya kemampuan pelajar dan mahasiswa mengemukakan pendapat.

Padahal mereka memiliki asupan yang banyak tentang pengetahuan, baik pengetahuan umum maupun pengetahuan berdasarkan disiplin ilmu yang mereka geluti.

Namun pengetahuan yang mereka miliki itu tak ubahnya bagaikan sekedar perbendaharaan pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan menghadapi ujian, yaitu ujian semester yang mempergunakan nilai sebagai ukuran siswa atau mahasiswa lulus atau naik kelas.

Padahal ilmu pengetahuan tidak cukup sebagai perbendaharaan yang hanya disimpan dalam benak siswa dan pelajar tetapi harus dipergunakan sebagai pisau analisa membedah realita kehidupan, dan kemudian diramu sebagai narasi menyumbangkan kemajuan ilmu pengetahuan itu sendiri.

Lewat kebiasaan menulis atau mengemukakan pendapat lewat tulisan merupakan salah satu jalan terbaik mengembangkan kemampuan pelajar dan mahasiswa mempraktekkan metode ilmiah membedah persoalan realita kehidupan dengan cara mempergunakan pendekatan philosopi thesis, anti thesis dan sintesis.

Lewat tulisan, mahasiswa maupun pelajar  dilatih dan dipacu berdialog tentang realita kehidupan, yaitu memahami realita dengan cara pandang sendiri, dan memahami cara pandang orang lain, kemudian mencari titik temu sebagai kesimpulan, baik sebagai kesepakatan maupun sepakat untuk tidak sepakat.

Mempublikasikan pendapat lewat tulisan bukan hanya sarana menyampaikan pendapat, atau memaksakan pendapat terhadap orang lain, tetapi didalamnya tersirat proses dialog serta refleksi mencari kebenaran universal.

Serta menjadikan seseorang mampu memahami dan menghargai pendapat orang lain tanpa harus menerima kebenaran pendapat orang lain, dan mempertahankan keyakinan kebenaran pendapat diri sendiri, tetapi harus dicari titik tengah atau titik temu sebagai manifestasi dialogis.

Lewat publikasi tulisan bukan hanya terjadi proses dialogis tetapi akan menjadikan seseorang mampu melihat realita kehidupan dari sudut pandang seseorang yang layak dikemukakan sebagai sumbangan alternatif pemikiran, serta memacu seseorang memecahkan masalah dan memberi solusi.

Paska menyelesaikan pendidikan, mahasiswa akan dihadapkan kepada dunia kerja, atau realita kehidupan yang penuh dengan problematika, serta adakalanya jauh berbeda dengan ilmu pengetahuan yang sebelumnya dikonsumsi, maka dibutuhkan kemampuan memecahkan masalah serta menyumbangkan alternatif  pemikiran.

Kesenjangan antara penguasaan ilmu pengetahuan dengan kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan itu dalam dunia kerja merupakan momok yang sering dihadapi dalam dunia pekerjaan selama ini, sehingga ada adagium mengatakan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang diperoleh di institusi pendidikan bukan merupakan jaminan kesuksesan atau keberhasilan seseorang dalam dunia kerja.

Dunia kerja dalam kenyataannya membutuhkan kemampuan kreatif dan inovatif baik dalam memecahkan masalah (problem solving),  maupun dalam pengambilan keputusan (decision making). Hal itu hanya bisa dimiliki seseorang jika sudah terbiasa bergumul dengan pemikiran mencermati realita, memberikan reaksi terhadap persoalan realita tersebut, kemudian mampu memberikan sumbangan pemikiran sesuai kerangka pemikiran yang dimilikinya.

Kampusiana yang diluncurkan Kompasiana merupakan salah satu wahana paling tepat menjawab ketimpangan yang terjadi dalam umumnya dunia pendidikan kita. Yaitu sebagai solusi mengatasi kebuntuan yang dialami pelajar dan mahasiswa menyampaikan pendapatnya.

Lewat Kampusiana diharapkan terbangun tradisi dialogis ilmiah yang berguna menyumbangkan pemikiran-pemikiran aktual, terbarukan serta bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan, maupun untuk perkembangan pribadi serta karir mahasiswa dan pelajar.

Kampusiana yang dibesut Kompasiana dan Kelompok Gramedia Group, bukan hanya sebagai wadah pengembangan kemampuan menulis para mahasiswa dan pelajar tetapi merupakan salah satu paling tepat melahirkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan mumpuni menekuni dunia jurnalistik, sehingga merupakan salah satu lahan subur menyuplai kebutuhan sumber daya manusia dalam profesi jurnalistik maupun media massa mainstream.

Bahkan kampusiana akan menjadi kampus mendidik mahasiswa memiliki keterampilan kehumasan atau publics relations yang sangat berguna dalam dunia pekerjaan, dan sudah barang tentu kampusiana akan jadi sarana paling efektif bagi Media Kompas Group (KG) melakukan seleksi dan rekruitmen karyawan, yang merupakan pintu membuka peluang bagi mahasiswa memperoleh pekerjaan di bidang media massa.

Oleh karena itu kehadiran kampusiana layak disambut penuh antusias oleh pelajar maupun mahasiswa karena sangat bermanfaat mengembangkan "Soft Skill", bahkan sebagai modal potensial bagi kemajuan karir atau pekerjaan.

Kampusiana juga kiranya mampu memberikan stimulus membangkitkan semangat para pelajar dan mahasiswa untuk tertarik serta aktif menulis di kampusiana baik lewat melakukan  program motivasi maupun dengan cara pemberian insentif menarik.

Kehadiran kampusiana bukan hanya sebagai strategi meningkatkan jumlah kunjungan / pembaca kompasiana yang berkaitan dengan prinsip bisnis, tetapi merupakan salah satu bentuk sumbangsih Kompas Group turut berperan mencerdaskan bangsa, khususnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Kehadiran Kampusiana juga  dapat dikatakan sangat tepat untuk menjawab kecenderungan semakin maraknya berita-berita hoax yang menyesatkan, serta menjadikan mahasiswa dan pelajar memperoleh informasi tidak bermutu satu arah yang tak ubahnya bagaikan indoktrinasi dan agitasi yang dilakukan secara masif dan berulang-ulang bertujuan menjadikan kebohongan sebagai kebenaran.

Kampusiana akan jadi media interaktif, dan merupakan sarana memberikan kesempatan dialog, mendengar dan menyumbangkan pemikiran yang bermanfaat bagi mahasiswa dan pelajar memperoleh pengetahuan maupun isu-isu aktual lewat dialog kebenaran, sehingga terhindar dari berita hoax atau kebohongan.

Trend maraknya hoax di media sosial memiliki efek buruk terhadap perkembangan pengetahuan pelajar dan mahasiswa, dimana lewat media sosial mereka hanya disuguhkan berita dengan cara satu arah tanpa mempergunakan metode atau kultur ilmiah.

Lewat Kampusiana kiranya akan terjadi kemajuan ilmu pengetahuan sesuai dengan kultur keilmiahan karena admin atau pengelola kampusiana memiliki wewenang menilai dan memutuskan,  ataupun menyeleksi topik-topik yang buruk, serta mengarahkan topik pembahasan kepada narasi yang muatannya hanya yang produktif serta positif bagi kemajuan sumber daya manusia.

Akhir kata, secara pribadi saya mengucapkan rasa salut serta apresiasi sangat besar atas kehadiran kampusiana di tengah-tengah kehidupan pelajar dan mahasiswa saat ini.

Merupakan sebuah kelahiran yang tepat, diwaktu yang tepat dari rahim Kompas Group, kelahirannya dibidani individu-individu yang faham betul arti penting media massa sebagai lahan proses pembelajaran menjadikan manusia seutuhnya atau manusia paripurna. 

Sekali lagi SALUT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun