Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Penolakan Proporsional Tertutup Indikasi Miskin Institusionalisasi Partai Politik

4 Januari 2023   10:43 Diperbarui: 8 Januari 2023   17:00 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anggota Dewan, baik di DPR RI maupun DPRD yang merasa tidak penting mengutamakan realisasi dan aktualisasi nilai-nilai azas perjuangan partai politik akan melemahkan peran dan fungsi partai politik, serta menjadikan fungsi-fungsi institusi legislatif kurang bermutu. 

Sudah barang tentu konsekuensinya partai politik mengalami degradasi nilai maka wajar akhir-akhir ini banyak pandangan sinis terhadap peran partai politik. Partai politik akhirnya dipandang tidak berfungsi dengan baik untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat sesuai dengan platform partai yang ditawarkan ketika kampanye.

Inilah barangkali bahan pertimbangan kerangka pemikiran PDI Perjuangan yang akhir-akhir ini getol memperjuangkan kembalinya diberlakukan sistem pemilihan umum proporsional tertutup, sebagaimana disampaikan sekretaris jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mengatakan bahwa PDI Perjuangan dalam mendukung rencana kemungkinan diberlakukannya kembali sistem pemilu proporsional tertutup mempertimbangkan nilai-nilai, bukan melulu menghitung untung rugi kontestasi pemilihan umum.

Hasto Kristiyanto menegaskan setiap partai politik harus memiliki prinsip dalam berpolitik, dan berdasarkan konstitusi partai lah peserta pemilu.

PDI Perjuangan dalam dua kali Pemilihan Umum terakhir berhasil menjadi pemenang dua kali berturut-turut, dan berdasarkan hasil survey beberapa lembaga selama tiga tahun terakhir PDI Perjuangan tetapi berada di peringkat pertama sebagai Partai Politik papan atas.

Kondisi ini sebagai indikator PDI Perjuangan sudah berhasil melakukan pelembagaan partai politik, dan memiliki ikatan kuat dengan akar rumput maupun massa yang memiliki loyalitas tinggi.

Oleh karena itu PDI Perjuangan sangat penuh percaya diri mendukung sistem pemilihan umum proporsional tertutup sebagai salah satu cara untuk meningkatkan institusionalisasi atau pelembagaan partai politik, dalam arti menjadikan PDI Perjuangan sebagai partai kader.

Partai Kader dalam hal ini berarti PDI Perjuangan telah berhasil melakukan konsolidasi partai secara internal, dan telah melakukan kaderisasi dengan baik untuk menghasilkan kader-kader militan dan berkualitas untuk didudukkan di lembaga eksekutif maupun legislatif sesuai dengan platform PDI Perjuangan, dan diharapkan akan mampu memperjuangkan ideologi dan azas perjuangan PDI Perjuangan.

Artinya PDI Perjuangan bukan melulu mempertimbangkan elektabilitas belaka dalam pemilu lewat mengutamakan calon-calon yang bertarung dalam setiap pemilihan umum hanya berorientasi mengandalkan uang sebagaimana trend umum terjadi dalam pemilihan umum sebelumnya. PDI Perjuangan melihat banyak kader partai yang loyal dan memiliki kualitas tersingkir karena tidak memiliki uang untuk berkompetisi, padahal mereka memiliki jam terbang tinggi sebagai aktivis partai politik dan memiliki ideologi jelas sesuai dengan platform PDI Perjuangan.

Ditengah kecenderungan partai politik yang umumnya tidak berhasil melakukan institusionalisasi atau pelembagaan partai politik memang sistem pemilihan umum proporsional terbuka memang alternatif pilihan terbaik karena dalam kontestasi pemilihan umum tidak perlu mengandalkan platform partai politik, tetapi yang perlu dilakukan adalah berkompetisi dengan mengandalkan pigur yang laku dijual terhadap pemilih.

Dan dengan sistem proporsional terbuka tidak memerlukan partai kader, tidak perlu menjual track record partai politik karena para calon legislatif lah yang bertarung di lapangan dengan mengandalkan segala cara, terutama lewat cara praktek transaksional money politics. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun