Itulah akar masalah menimbulkan riuhnya perdebatan di ruang publik maupun di kalangan elite politik. Tak ayal dalam pandangan mata publik, Presside  Jokowi kini tengah bermanuver bersama dengan kaum relawan Jokowi.
Jadi wajar muncul pertanyaan "Apa gerangan yang dicari Presiden Jokowi dan Relawan Jokowi ?
Jika hanya ingin mengulang kesuksesan mereka sebelumnya sebagai basis massa potensial memenangkan calon presiden, bukan kah belum tiba saatnya ? Dan jalan masih panjang untuk dilalui.
Oleh karena itu, kegiatan demi kegiatan yang dilakukan para relawan Jokowi  tak ubahnya bagaikan show force dan memunckan bargaining position ke permukaan.
Jika itu memang agenda terselubung yang ada di balik kegiatan para relawan Jokowi maka tindakan itu merupakan sebuah langkah politis dan taktis yang bertujuan mempertahankan eksistensi mereka di gelanggang politik, dan untuk merawat kesinambungan kepentingan mereka yang telah menikmati manfaat berharga berada di sekitar kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Kalau memang itu hidden agenda para relawan Jokowi, maka tidak dapat dipungkiri, mereka kini telah menjerumuskan diri tak ubahnya sebagai kekuatan politik, dan bukan murni lagi sebagai relawan.
Secara konstitusional, Partai Politik merupakan institusi yang berhak mengusung dan mendukung caon presiden yang akan bertarung dalam kontestasi pemilihan presiden.Â
Partai politik sendiri belum begitu aktif dalam proses pencalonan dan mendukung capres karena memang belum tiba waktunya. Lalu kenapa para relawan Jokowi bagaikan orang yang takut ketinggalan kapal ?
Apakah para relawan ini kuatir eksistensi mereka akan luntur dan diabaikan nantinya sehingga mencari jalan dengan cara mengupayakan tetap bernaung dibalik nama Jokowi sehingga selalu berupaya menarik-narik Presiden Jokowi untuk terjun ke gelanggang memperlihatkan kedekatan hubungan Presiden Jokowi dengan relawan Jokowi.
Presiden Jokowi dalam hal ini dijadikan magnet dan pigur yang diharapkan terus memiliki power dan keterlibatan menentukan bakal calon presiden yang ikut bertarung nantinya, dan dimenangkan kembali sebagai jalan meneruskan kesinambungan kepentingan para relawan Jokowi.
Hal itu sah-sah saja dilakukan siapa saja dalam iklim demokrasi, namun tidak bisa dipungkiri bahwa hal itu sudah merupakan langkah taktis politis.Â