Sehubungan dengan kejadian itu, beberapa hal yang menarik untuk dikaji, adalah:
Pertama, dalam suatu keramaian apapun, selalu saja rentan dengan kericuhan bahkan bisa terjadi kerusuhan. Apalagi keramaian politik dengan persaingan yang semakin ketat, biasanya lebih rentan dengan hal-hal seperti itu. Sering kali provokator dengan berbagai tendensinya mengambil kesempatan untuk membuat ricuh.
Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, diketahui bahwa provokator adalah orang yang melakukan suatu perbuatan untuk membangkitkan kemarahan.
Belajar dari peristiwa itu, maka setiap penyelenggara keramaian mesti selalu waspada terhadap susupan provokator dengan berbagai modus operandinya. Upaya antisipasi perlu terus diperketat dengan pilihan metode yang tepat. Kita bersyukur upaya provokasi di Jogya itu segera teratasi sehingga tidak menimbulkan ekses yang luas.
Kedua, hal lain yang menarik dari kejadian itu adalah Sikap Roy Suryo yang tidak mempersoalkan pelaku pelemparan barang miliknya dalam kericuhan itu. Hal ini juga merupakan suatu bentuk provokasi.
Roy Suryo lebih memilih memaafkan pelaku, agar masalahnya tidak melebar kemana-mana. SURYA.co.id, 27/02/2019 memberitakan bahwa
"Saya enggak (melaporkan). Saya memaafkan saja karena namanya juga anak-anak mungkin tidak tahu atau apa," ujar Roy Suryo.
"Saya lagi rumah sakit, istri baru saja operasi kok malah tambah (mobil terkena lemparan batu). Ya, moga-moga anak-anak itu diberi hidayah sama Allah," tegasnya.
Berkaca dari kejadian ini, Roy Suryo patut diacungkan jempol dan bisa menjadi contoh buat kita yang lain. Walaupun sebenarnya ia bisa melaporkan perkara itu ke polisi, namun ia memilih untuk memaafkan pelaku.
Poinnya adalah hal-hal yang bisa diabaikan akibat dinamika politik yang kian memanas ini, sebaiknya diabaikan agar suasana lebih kondusif sebagaimana yang diharapkan. Sudah hal biasa bahwa dalam suatu keramaian massa, masalah kecil dapat melebar ke hal-hal yang lain. Bahkan hal sepeleh bisa menimbulkan masalah besar. Seperti hal yang biasa terjadi pada acara-acara konser musik, sepak bola dan kerumunan massa lainnya.
Ketiga, hal baik lain yang perlu diapresiasi adalah kesiagaan apatur keamanan dalam menangani kejadian itu. Hal ini perlu menjadi contoh pada berbagai lokus keramaian lain untuk hari-hari selanjutnya.