Kehilanganmu membuatku memiliki harapan…
Dan harapan membuatku terus berjalan.
Aku bersyukur karena kehilangan..
Kehilanganmu membuatku dapat menakar
sedalam apa kehadiranmu memberi makna dalam hidupku…
“Galuh hilang?? Bagaimana bisa? Apa yang terjadi sama Galuh?” Kata Ray yang agak shock mendengar kabar tentang Galuh, meskipun mereka selalu bertengka, tapi persahabatan mereka, itu yang membuat Ray khawatir, sementara Virni tanpa diduga meninggalkan bukit itu tanpa mencari tahu keadaan Galuh, Virni, sampai kapan hatinya akan berubah?
“Kalo begitu semua pulang duluan, kecuali yang pria, kalian tetap disini untuk mencari Galuh sampai ketemu, bapak ga mau hal terburuk terjadi, karena itu sebagian dari guru juga akan ikut membantu kalian…” Kata guru pembimbing itu sambil melakukan breafing terhadap semua yang ikut ekspedisi ilmiah itu.
“Gila! Gw udah telusurin semua bukit, udah sampe kaki gw hampir ga bisa jalan, tapi tetep aja ga keliatan si Galuh, kemana lagi dia?…” Kata James yang ikut serta dalam ekspedisi lanjutan itu, bukan lagi ekspedisi ilmiah, tapi menjadi sebuah misi pencarian orang hilang.
“Gara-gara temen lo tuh! Cewe tapi kejamnya udah kayak apaan tahu, kalo udah kayak gini males gw kenal lagi sama temen satu kelompok lo yang ga punya hati itu!” Kata Ray yang saat itu tengah emosi.
“…., ….” Sementara James tak banyak bicara mendengar ocehan penuh emosi dari Ray, ia tampak kebingungan harus berpihak kemana, dan rasanya ini bukan waktu yang tepat untuk berpihak.
“Sttt… kalian jangan banyak omong, udah mending nyari lagi, sebelum makin gelap dan susah nyarinya…” Kata Seorang dari tim pencari yang lain.