Mohon tunggu...
Daud Antonius Kurniawan
Daud Antonius Kurniawan Mohon Tunggu... -

Cuma seseorang yang ingin selalu belajar hal baru, menarik dan membagikan semua hal yang disukainya, sampai sekarang masih menjadi mahasiswa jurusan psikologi, aktivitas lainnya adalah menjadi guru Seni Budaya di Sekolah Menengah Kejuruan, tertarik pada sastra, musik, serta parapsikologi...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Emangnya Gw Kenal Sama Lo? (Bagian 4-Ending)

17 September 2010   07:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:11 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ini Virni bersiap untuk mengunjungi Galuh, apakah Tisa’s Flowers yang ditemukan oleh Galuh telah mengubah hatinya? Atau memang hatinya sudah berubah kini? Yang pasti niatnya untuk berkunjung sudah menunjukan hal lain dalam diri Virni.

“Misi Sus, pasien yang ada dikamar ini kemana ya??” Kata Virni agak gelisah setelah memasuki kamar yang dituju, kamar tempat Galuh dirawat.

“Oh, pasien yang disini baru aja pulang tadi pagi mbak…”

“Makasih ya sus…” Tanpa banyak bicara Virni langsung meninggalkan kamar itu, ia bergegas pergi dan berharap ada kabar dari Galuh, kini rasanya sangat sulit untuk hanya bertemu saja dengan Galuh.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“Eh lo liat Galuh ga??” Tanya Virni pada teman tongkrongan Galuh yang biasanya ada dikantin.

“Nggak tuh…” Virni sudah bertanya kepada banyak temannya, tapi ia sama sekali kehilangan keberadaan sosok Galuh, entah kenapa ia bagai hilang di telan bumi.

“Pak, Bapak tahu ga kemana Galuh?” Tanya Virni kepada Wali kelasnya.

“Kamu memang belum tahu ya Vir? Galuh sudah ga sekolah disini lagi, ia pindah rumah dan pindah sekolah…”

“Bapak tahu ga alesannya kenapa?”

“Alasannya karena dampak yang muncul setelah kejadian hilangnya dia di ekspedisi ilmiah itu…” Virni agak tertunduk mendengar kata-kata itu, tentu saja karena ia bagian dari penyebab peristiwa yang dimaksud itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun