Mohon tunggu...
Daud Antonius Kurniawan
Daud Antonius Kurniawan Mohon Tunggu... -

Cuma seseorang yang ingin selalu belajar hal baru, menarik dan membagikan semua hal yang disukainya, sampai sekarang masih menjadi mahasiswa jurusan psikologi, aktivitas lainnya adalah menjadi guru Seni Budaya di Sekolah Menengah Kejuruan, tertarik pada sastra, musik, serta parapsikologi...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Emangnya Gw Kenal Sama Lo? (Bagian 4-Ending)

17 September 2010   07:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:11 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehilanganmu membuatku memiliki harapan…

Dan harapan membuatku terus berjalan.

Aku bersyukur karena kehilangan..

Kehilanganmu membuatku dapat menakar

sedalam apa kehadiranmu memberi makna dalam hidupku…

“Galuh hilang?? Bagaimana bisa? Apa yang terjadi sama Galuh?” Kata Ray yang agak shock mendengar kabar tentang Galuh, meskipun mereka selalu bertengka, tapi persahabatan mereka, itu yang membuat Ray khawatir, sementara Virni tanpa diduga meninggalkan bukit itu tanpa mencari tahu keadaan Galuh, Virni, sampai kapan hatinya akan berubah?

“Kalo begitu semua pulang duluan, kecuali yang pria, kalian tetap disini untuk mencari Galuh sampai ketemu, bapak ga mau hal terburuk terjadi, karena itu sebagian dari guru juga akan ikut membantu kalian…” Kata guru pembimbing itu sambil melakukan breafing terhadap semua yang ikut ekspedisi ilmiah itu.

“Gila! Gw udah telusurin semua bukit, udah sampe kaki gw hampir ga bisa jalan, tapi tetep aja ga keliatan si Galuh, kemana lagi dia?…”  Kata James yang ikut serta dalam ekspedisi lanjutan itu, bukan lagi ekspedisi ilmiah, tapi menjadi sebuah misi pencarian orang hilang.

“Gara-gara temen lo tuh! Cewe tapi kejamnya udah kayak apaan tahu, kalo udah kayak gini males gw kenal lagi sama temen satu kelompok lo yang ga punya hati itu!” Kata Ray yang saat itu tengah emosi.

“…., ….” Sementara James tak banyak bicara mendengar ocehan penuh emosi dari Ray, ia tampak kebingungan harus berpihak kemana, dan rasanya ini bukan waktu yang tepat untuk berpihak.

“Sttt… kalian jangan banyak omong, udah mending nyari lagi, sebelum makin gelap dan susah nyarinya…” Kata Seorang dari tim pencari yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun