Setiap Valentine Day, apotek dan supermarket di seluruh Indonesia melaporkan peningkatan omzet penjualan kondom yang signifikan. Ditemukan juga kampanye seks aman dan pembagian alat kontrasepsi sebagai bagian dari perayaan. Wah, sepertinya definisi "sehat" dan "aman" di sini agak keluar jalur.
Baca juga: Piala Asia 2023: Timnas Indonesia Bisa Apa?
Kesimpulan: Valentine Day, Drama Cinta yang Haram?
Jadi, bolehkah kaum muslimin merayakan Valentine Day? Secara hukum agama, tidak. Sebab, Valentine Day sangat dekat dengan praktik zina yang dilarang keras dalam Islam. Tapi, tentu saja, kita tidak bisa hanya mengutuk dan mencaci anak-anak muda kita yang tergoda oleh gelombang budaya ini.
Mungkin, sebaiknya kita memberikan nasehat dengan cara yang ma'ruf, memberikan pengertian perlahan tapi pasti, serta memberikan contoh nyata dalam menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang kepada sesama manusia. Jadi, sambil memerangi budaya sesat, mari kita lemparkan senyum kepada yang lain dan tunjukkan bahwa cinta sejati bukan hanya bisa dirayakan satu hari dalam setahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H