Selain menghemat agar tidak membeli kembali ke apotek yang butuh waktu dan tentunya uang, kita juga bisa memiliki persediaan obat yang dibutuhkan kapanpun ketika sakit tiba-tiba mendera yang tak kenal waktu.
Untuk obat dalam bentuk sediaan padat (tablet/kaplet/kapsul) dalam masalah pengemasan lebih aman karena dibungkus pertabletnya. Jadi ketika kita mempunyai obat pereda demam satu blister/satu strip yang isinya 10 tablet. Ketika kita merobek bungkus satu bagian tablet yang akan kita minum, dan pasti tidak akan mengganggu sisa tablet yang lainnya. Meskipun begitu kita harus tetap waspadai jika mnum obat yang disimpan tidak tepat, maka kita harus mengecek tablet yang akan kita minum apakah ada perubahan, seperti:
- Perubahan warna tablet, terdapat bintik-bintik
- Perubahan bentuk (tablet sudah tidak padat lagi, agak gembur)
- Jika dalam bentuk kapsul, kapsulnya mengalami kerusakan
- Jika dalam bentuk kaplet yang bersalut, salutnya yang melapisi tabletnya sudah tidak rata, terdapat bagian yang mengelupas, dll
Maka dari itu faktor penyimpanan obat yang tepat akan menunjang mutu obat tersebut apakah masih berkhasiat atau tidak. Misalkan dari suhu penyimpanan yang tidak tepat saja, bisa menyebabkan tablet basah, kemudian merusak kandungan obat utama dan akhirnya tidak berkhasiat lagi.
Â
Lalu bagaimana untuk obat dalam bentuk sediaan selain sediaan padat di atas. Apakah perlakuan penyimpanannya sama?
Untuk sedian selain padat yaitu, sediaan cair (sirup/yang berbotol) dan sediaan salep untuk penggunaan dioleskan ke bagian kulit.
Untuk sediaan sirup yang ada botol dan tutupnya juga sediaan salep yang ada tube salep dan tutupnya. Itu rentan terkontaminasi, terkadang tidak langsung segera menutupkan kembali tutupnya dan sendok obat tergelak di mana saja, bahkan terlupa untuk membilasnya kembali ketika ingin digunakan. Tidak seperti tablet yang dibungkus pada masing-masing tabletnya. Jika kita menggunakan obat bentuk sirup, pasti kita mengocoknya terlebih dahulu baru membuka tutup botolnya, dan menuangkan sirup obat pada sendok obat. Setelah diminum, botol obat ditutup kembali. Sama halnya dengan salep atau sediaan oles.
Yang pasti penyimpanannya hampir sama seperti yang dijelaskan di atas, namun untuk sediaan sirup yang tidak tepat penyimpananya juga akan merusak kandungan obat di dalamanya, sehingga akan ada perubahan, seperti:
- Perubahan warna sirup
- Perubahan konsistensi sirup (yang tadinya kental menjadi encer, yang tadinya encer menjadi menggumpal, dll)
- Timbul bercak-bercak atau bahkan ada yang melayang-layang di dalam cairan
- Perubahan bau
Sedangkan untuk sediaan salep bisa terjadi perubahan, seperti:
- Perubahan warna salep
- Perubahan konsistensi salep (yang tadinya kental menjadi encer, yang tadinya encer menjadi menggumpal, dll)
- Timbul bercak-bercak/bintik-bintik
- Timbul bau
Suhu/temperatur dan  kelembaban udara dalam penyimpanan obat menjadi faktor penting untuk diperhatikan, jangan asal di letakkan di meja, atau disimpan di kotak obat yang berada pada suhu dan kelembaban tidak sesuai dengan penyimpanan obat, atau malah untuk sediaan sirup dimasukkan kulkas. Selalu baca brosur atau label yang menerangkan penyimpanan, jika tidak ada bisa menanyakan kepada petugas terkait.
 [caption caption="keterangan penyimpanan obat yang ada pada label (dok.pri)"]