Pelaksanaan supervisi terutama dilakukan oleh Kepala sekolah. Tetapi kegiatan supervisi pembelajaran tidak dapat dilakukan seorang diri oleh kepala sekolah tanpa bantuan dari orang lain. Oleh karena itu, kepala sekolah memiliki otoritas tertinggi memiliki keleluasaan untuk melakukan pendelegasi wewenang. Salah satu solusinya adalah mendelegasikan tugas ini kepada beberapa guru senior yang dianggap dapat memenuhi persyaratan sebagai supervisor.
2. Memotivasi para guru akan pentingnya supervisi pendidikan
Salah satu kendala yang menyebabkan supervisi tidak dapat berlangsung dengan baik adalah karena kuranganya motivasi dari dalam diri para guru sendiri akan pentingnya supervisi pendidikan. Hal ini bisa terjadi karena sebagian besar para guru masih memiliki pandangan yang salah tentang supervisi, dimana mereka masih menganggap bahwa supervisi adalah kegiatan untuk mencari-cari kesalahan seorang guru. Oleh karena itu, kepala sekolah hendaknya terus memberikan  motivasi atau pemahaman tentang supervisi. Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain dengan memberikan pengarahan atau motivasi pada saat rapat guru, atau bahkan secara langsung dalam pertemuan pribadi.Â
3. Membentuk tim penilai supervisi
Kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah adalah keterbatasan waktu dan tenaga dari kepala sekolah jika dilakukan seorang diri. Oleh karena itu, kepala sekolah dapat membentuk tim penilai supervisi yang beranggotakan beberapa guru senior yang dianggap mampu dan memenuhi criteria-kriteria sebagai supervisor.
4. Koordinasi secara intens kepada seluruh stakeholder sekolah
Pergantian kepala sekolah dapat berdampak pula pada rutinitas kegiatan supervisi pendidikan. Upaya dari kepala sekolah untuk menyikapi keadaan tersebut adalah dengan melakukan koordinasi secara intensif kepada seluruh elemen sekolah, termasuk koordinasi yang baik antara guru supervisor dengan guru yang akan mendapat supervisi.
5. Menerapkan disiplin pada guru
Disiplin menjadi harga mutlak yang harus dijalankan oleh setiap elemen dalam sebuah lembaga pendidikan. Seringkali terjadi bahwa faktor yang mempengaruhi dalam penerapan kedisiplinan yaitu faktor kepribadian, dan lingkungan yang kadang kala menjadi penyebab utama kemerosotan sebuah lembaga pendidikan. Kepala sekolah harus mengingatkan kepada semua tenaga pengajarnya untuk melakukan kedisiplinan, misalnya guru harus mengisi daftar hadir yang sudah disediakan, harus bersifat jujur, adil, terbuka dan demokratis.
Demikianlah beberapa kendala dan tawaran solusi untuk menghadapi masalah dalam supervisi pembelajaran. Semoga hal ini dapat inspirasi dalam peningkatan mutu pendidikan melalui supervisi pembelajaran. Selamat Hari Guru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H