Suara Surabaya tetap berkomitmen untuk berkembang dengan terus melalukan inovasi yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Maka pada tahun 1999, SS meluncurkan chanel untuk radio streaming. Bagi Errol Jonathans, menghadapi dunia digital saat ini, radio tidak bisa hanya bertahan dalam satu platform saja. Jangkauannya harus diperluas.
Karena itu pada tahun 2020, Suara Surabaya memproduksi aplikasi SS Mobile. Konsep streaming dan mobile ini ternyata membantu memperluas jangkauan, bukan hanya dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Dalam riset yang dilakukan oleh intern SS, ternyata ditemukan bahwa SS kini didengarkan di 25 negara. Hal ini sangat berbeda dengan sebelumnya karena aturan yang tidak memperbolehkan menembus pada area tertentu.
Walaupun radio saat ini harus mengikuti perkembangan teknologi digital, namun peran radio secara auditif harus tetap kuat. Radio tidak bisa menjadi TV dan tidak boleh sama dengan media online lainnya. Inilah prinsip yang tetap dipertahankan oleh Radio Suara Suara di tengah beragam inovasi yang dilakukan. Sejatinya Suara Surabaya adalah radio. Radio adalah medium suara dan ditambah dengan medium lain yang dintegrasikan karena berkaitan dengan kebutuhan saat ini dan masa yang adakan datang.
Errol mengakui bahwa dari ilmu yang dipelajarinya, ada teori yang menegaskan bahwa suara tidak bisa digantikan oleh apapun. Secanggih-canggihnya vidio, suara tetap mempunyai power yang tidak dimiliki oleh medium lain. Suara adalah emosi dan juga imajinasi. Hanya indra pendengaran yang digunakan oleh khalayak, dan pesannya pun selintas, maka radio siaran dapat mengajak komunikan untuk berimajinasi.
Kunci Sukses Radio Tetap Eksis dan Berkembang
Ada beberapa hal yang bagi almarhum Errol Jonathans, menjadi kunci mengapa SS bisa berkembang dan tetap eksis hingga saat ini.
1. Konsisten mempertahankan audio tetapi kemasannya yang diperbaharui. Hal ini perlu mendapat perhatian, sebagaimana diungkapkan sebelumnya bahwa radio adalah medium suara yang harus berbeda dengan medium lainnya. Kita boleh melihat dan memanfaatkan tren, tetapi juga harus menawarkan titik tengahnya. Konsistensi bukan hanya berarti mempertahankan rutinitas, tetapi juga konsisten dalam berkembang.
2. Ada beberapa radio yang saat ini ingin mengembangkan model citizen journalism. Jika ingin membuat radio citizen journalism, tentu harus banyak berkorban. Peningkatan kualitas SDM perlu diusahakan. Persoalannya, sekolah khusus yang berkaitan dengan citizen journalism di Indonesia belum ada. Maka perlu mendatangkan pelatih-pelatih untuk pembentukan SDM. Di samping itu, loyalitas tenaganya harus dibangun supaya karyawan yang sudah dibentuk dapat bertahan lama mengabdi di perusahaan.
3. Harus memiliki sistem yang kuat, selalu mengadakan riset (evaluasi) baik ke luar maupun ke dalam untuk mengukur tingkat kepuasan dan ketidakpuasan, serta pemanfaatan teknologi. Â
4. Harus terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan, dan kehadiran radio harus bisa menginspirasi, memotivasi, edukatif dan bebas dari hoaks.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H