Dalam masa katekumenat ini seorang calon umat Katolik akan mempelajari ajaran iman Katolik dan mendapat bimbingan pastoral hingga dianggap cukup matang untuk menjadi Katolik.
Keempat: Beberapa pertanyaan informatif:Â
(Selain hari minggu apakah hari lainnya umat Katolik juga melakukan ibadah di Gereja; siapakah yang memimpin ibadah; apa saja hari raya Gereja Katolik dan apakah ada persiapan sebelum hari raya)
Jawaban: Ibadah bersama di Gereja pada hari Minggu disebut dengan istilah perayaan ekaristi atau misa. Selain hari minggu, setiap hari juga diadakan perayaan ekaristi (misa harian). Hanya saja saat misa harian, tidak terlalu banyak umat dihari umat jika dibandingkan dengan hari Minggu.
Yang bertugas untuk memimpin ekaristi adalah imam. Imam ini sama artinya dengan pastor. Di dalam Katolik tidak ada istilah pendeta. Imam atau pastor, dalam bahasa Jawa disebut romo yang berarti bapa. Karena pengaruh bahasa dari para misionaris, maka di beberapa tempat di Indonesia ada yang memanggil imam atau romo atau pastor dengan sebutan pater, yang juga berarti bapa. Â
Selain imam (pastor), sebagai pemimpin ekaristi, ada juga petugas liturgi lainnya dari umat, antara lain anggota koor (yang memandu nyanyian dalam ibadah), misdinar (yang membantu imam), lektor (pembaca kitab suci), pemazmur (yang menyanyikan mazmur), petugas doa umat, petugas tata tertib, pembawa persembahan, dll.
Ada dua hari raya besar dalam Gereja Katolik, yaitu Natal untuk mengenang kelahiran Yesus dan Paskah untuk mengenang Kebangkitan Yesus. Sebelum Natal, ada masa persiapan selama empat pekan yang disebut dengan masa adven. Sebelum Paskah juga ada masa persiapan selama 40 hari, yang dikenal dengan masa Prapaskah. Kedua masa persiapan ini menekankan pertobatan.
Khusus untuk masa Prapaskah, ungkapan tobat juga diwujudkan dalam pantang dan puasa. Puasa berarti makan kenyang hanya satu kali dalam sehari. Pantang artinya tidak makan daging atau makanan lain/ kecenderungan yang selama ini disukai (misalnya orang yang sering merokok, memilih untuk pantang merokok, dll).Â
Jadi puasa dan pantang memiliki arti mati raga atau pengendalian diri. Puasa dan pantang Katolik selalu bersamaan dengan doa dan derma yang diwujudkan dalam Aksi Puasa Pembangunan (APP).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H