Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aku Anak IPA, Kamu Anak IPS

16 November 2022   19:27 Diperbarui: 17 Juli 2024   23:51 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sini dilihat bahwa tujuan ilmu-ilmu sosial bukannya mengetahui melainkan mengerti suatu kejadian sosial. Oleh karena itu metode untuk ilmu-ilmu sosial harus berbeda dari metode ilmu-ilmu alam. Penting bagi kita untuk membedakan dalam pikiran kita antara pengertian metodologi dengan teknik, antara pengesahan  dengan penemuan.

Soal utama ialah apakah verstehen merupakan metode yang dapat diandalkan dalam proses pengesahan hipotesis gejala sosial. Tujuan dari telaah sosial yaitu untuk mendapat pengertian yang mendalam dari gejala-gejala yang sedang diselidiki, di mana hal ini dapat dicapai atau disyahkan baik dengan verstehen maupun dengan cara partisipasi aktif dari peneliti.

Max Weber dan sejumlah ahli yang mendukung verstehen ini beranggapan bahwa untuk memperoleh suatu pengertian yang diperlukan dalam ilmu-ilmu sosial, misalnya tentang para martir keagamaan, maka hal ini haruslah melalui pengertian para martir tersebut. 

Untuk sungguh memahami martir dan untuk mengesahkan hipotesis tentang martir dalam lingkup sosial budaya mereka, maka kita harus membayangkan diri kita sendiri sebagai martir atau menciptakan kembali keadaan psikologis para martir tersebut untuk sampai pada pengertian atau bahkan pengesahan yang diperlukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun