Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Destinasi Wisata Desa Hokor, Surga Tersembunyi di Nusa Tenggara Timur

21 Oktober 2022   16:11 Diperbarui: 21 Oktober 2022   16:13 1799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tebing batu Raga Natar (Dokumen Pribadi)
Tebing batu Raga Natar (Dokumen Pribadi)

4. Air Panas (Wair Gahu)

Desa Hokor juga memiliki mata air panas. Uniknya mata air panas ini ada di sepanjang pantai. Pantai yang diberi nama Wair Gahu ini terdiri dari hamparan bebatuan. Mata air panas ini muncul dari celah-celah batu tersebut. Suhunya pun berbeda-beda. Ada yang sangat panas dan ada pula yang "suam-suam kuku" karena sudah bercampur dengan air laut. 

Para pengunjung juga bisa memancing di sepanjang pesisir pantai hanya dengan berdiri di atas bebatuan yang tinggi. Jika ingin menguji nyali, wisatawan pun bisa berenang bersama masyarakat setempat untuk merasakan ganasnya ombak pantai selatan. 

Lokasi air panas berada di sepanjang pesisir pantai (Dokumen Pribadi)
Lokasi air panas berada di sepanjang pesisir pantai (Dokumen Pribadi)

5. Hutan Lontar (Pohon Tuak)

Desa Hokor terkenal juga dengan penghasil minuman lokal beralkohol. Masyarakat setempat menyebutnya dengan istilah moke. Minuman ini merupakan hasil penyulingan dari buah pohon lontar atau tuak. Desa Hokor memiliki puluhan hektar tanaman lontar sebagai bahan dasar pembuatan minuman tradisional ini. 

Potensi ini bisa dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi masyarakat setempat karena moke adalah salah satu minuman adat yang saat ini harganya cukup mahal. Pengunjung dari luar daerah bisa secara langsung melihat proses penyulingan hingga selesai.

Hamparan pohon lontar sebagai bahan baku pembuatan minuman moke (Dokumen Pribadi)
Hamparan pohon lontar sebagai bahan baku pembuatan minuman moke (Dokumen Pribadi)

Demikianlah sekilas gambaran tentang potensi wisata yang menjadi kekayaan penduduk Desa Hokor. Sayangnya potensi wisata yang sangat kaya ini belum dikelola dengan baik. Pemerintah daerah sudah menetapkan Desa Hokor sebagai salah satu Desa Wisata, namun sampai saat ini pengelolaan untuk pengembangan desa wisata ini belum berjalan maksimal. 

Faktor utamanya terletak pada pembangunan infrastruktur, human resource dan ekosistem pariwisata seperti yang diuraikan oleh Adira Finance tentang Kriteria Desa Wisata Ramah Berkendara, dalam adira.id/e/fkl2022-blogger. Kegiatan Festival Kreatif Lokal yang diselenggarakan Adira Finance di berbagai tempat merupakan inovasi menarik untuk memperkenalkan potensi wisata yang belum banyak dikenal oleh banyak orang.

Harapannya, semoga surga tersembunyi ini bukan hanya untuk dijamah oleh para wisatawan, tetapi juga dijamah oleh pihak-pihak terkait yang berupaya mengembangkan potensi wisata ini menjadi lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun