Catatan-catatan evaluasi dari dosen akan berguna untuk memperbaiki apa yang masih perlu diperbaiki dalam pemahamannya terhadap mata kuliah tertentu jika dibandingkan dengan hanya mendapatkan nilai A, B, C, D atau E.
Bentuk penilaian secara deskriptif yang menggunakan prinsip transparan, akan sangat membantu memberikan informasi jika seorang mahasiswa melamar pekerjaan karena catatan penilain tersebut dapat diakses oleh pemanggku kepentingan.
Penilaian Capaian Pembelajaran
Pada prinsipnya, kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mengubah pengetahuan, sikap, dan keterampilan mahasiswa ke arah yang lebih baik, secara kuantitas maupun kualitas. Ketiga hal ini sangat penting dan tidak boleh mengabaikan salah satu di antara capaian pembelajaran ini. Dalam kenyataannya, capaian pembelajaran yang mendapat perhatian untuk dinilai hanyalah ranah pengetahuan melalui tes lisan maupun tes tertulis.Â
Penilain ranah sikap dan ketrampilan kadang disatukan menjadi penilaian pada ranah pengetahuan. Penilain ini pun pada akhirnya hanya terkover di ijazah dalam bentuk huruf atau angka yang dibulatkan menjadi IPK. Seandainya semua pencapaian pembelajaran ini dibuat dalam bentuk deskriptif, akan sungguh memiliki nilai informatif jika seorang mahasiswa pada nantinya melamar suatu pekerjaan. Â Â
Dari ulasan singkat ini sebenarnya hanya ada satu harapan agar sistem evaluasi pembelajaran kita bisa diperbaharui, sehingga setiap mahasiwa tidak hanya menerima evaluasi berupa angka atau huruf, melainkan ada deskripsinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H