Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rencana Pengembangan Sekolah Berdasarkan Konsep Asesmen Kebutuhan

6 September 2022   21:57 Diperbarui: 6 September 2022   22:07 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siklus Proses Perencanaan di Sekolah (Modifikasi penulis dari De Roche)

Proses perencanaan dimulai dengan keinginan menegetahui tentang sesuatu dan memenuhi pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Dimana kita berada?

Pada langkah pertama ini perencana terlebih dahulu memahami lingkungan internal -- eksternal, tantangan, kemampuan dan kesempatan, terkait perencanaan perbaikan sekolah dalam jangka waktu enam tahun, dalam konteks program -- program dan pelayanan di wilayah distrik sekolah tersebut.

2. Apa yang kita tuju?

Untuk melakukan langkah yang kedua ini, diperlukan kegiatan asesmen kebutuhan yang meliputi menentukan misi, tujuan(goals), kebijakan, dan tujuan strategis.

3. Sumber daya apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan?

Pada langkah ini diperlukan penyusunan anggaran dan sumber daya pada perencanaan operasional berdasarkan perencanaan  strategis.

4. Bagaimana cara mencapai tujuan?

Pada langkah keempat, perencana harus merumuskan tujuan operasional, program, prosedur dan proyek disamping harus mengidentifikasi tujuan dan tugas kinerja (performance objectives and task).

5. Kapan rencana tersebut dilakukan?

Dalam hal ini, perencana harus menentukan skala prioritas dan jadwal kegiatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun