Semangat hidup mandiri, bisa ditanamkan kepada siswa misalnya melalui latihan baris berbaris. Walaupun baris-berbaris merupakan kegiatan secara kelompok, namun butuh kemampuan pribadi untuk menyesuikan dengan arahan pembina. Di sini diperlukan juga kecekatan, konsentrasi dan kedisiplinan dalam latihan.
Tugas individu dalam kepramukaan dapat dilakukan melalui kegiatan seperti semaphore. Sebelum melakukan penugasan, terlebih dahulu akan dipraktekan oleh pembina.
Namun setelah itu para siswa diwajibkan untuk memprakterkan gerakan-gerakan secara sendiri-sendiri yang diawasi oleh temannya. Â
Saat berkemah, kemandirian anggota pramuka benar-benar terlatih. Mereka harus membuat tenda sendiri, memasak sendiri di mana hal ini berbeda dengan biasanya ketika mereka berada di rumah mereka masing-masing.
Kemampuan bernalar kritis juga dapat ditanamkan dalam diri siswa pada kegiatan kepramukaan. Diskusi yang terjadi saat pembuatan yel-yel, dan penyelesaian tugas regu membutuhkan sumbangan ide dan gagasan dari masing-masing anggota.Â
Pada saat itu mereka terlatih untuk menemukan gagasan dan memacu mereka untuk bernal kritis mempertimbangkan sesuatu, mana yang seharusnya dilaksanakan dan mana yang tidak boleh.Â
Mereka pun dilatih memecahkan suatu persoalan, secara logis dan kritis, dan mencari jalan keluar atau solusi untuk memecahkan suatu masalah.
Kreatif
Selain semangat kemandirian, kepramukaan juga melatih seseorang untuk kreatif. Mulai dari kreatif membuat yel-yel, dan pentas seni, hingga kreatif membuat masakan.Â
Dengan keterbatasan sarana dan alat yang ada di tempat perkemahan, para peserta dilatih untuk kreatif menghadapi hal tersebut.Â